REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Lebih dari setengah abad setelah perang 6 Oktober 1973 (Israel menyebutnya Perang Yom Kippur), mantan perwira Israel Yitzhak Agam, yang pernah bertugas di divisi Jenderal Ariel Sharon, membuat sebuah pengungkapan baru yang menimbulkan kontroversi di kalangan militer dan politik Israel.
Dalam sebuah wawancara panjang dengan Israel Hayom, dalam rangka peluncuran buku barunya, Agam mengungkapkan rekaman langka yang menurutnya mendokumentasikan komunikasi koordinasi antara para jenderal selama perang.
Bukti itu membeberkan kebohongan dan tipu daya Sharon yang melanggar perintah di lapangan dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa dan kerugian di medan perang.
Agam telah mencurahkan sebagian besar waktunya untuk melakukan penelitian mendalam mengenai perang yang membuatnya kehilangan sahabatnya dan hampir terbunuh.
Buku barunya, "Oktober 1973: Keberanian Para Prajurit, Kesalahan Para Jenderal," yang diterbitkan sendiri pekan ini.
Momen-momen penting
Dalam bukunya, Agam mengungkapkan perjalanan pribadinya setelah perang berakhir, saat dia sedang dalam masa pemulihan dari luka-lukanya.
Dia menghubungi sejumlah tokoh terkemuka, mulai dari Chaim Herzog hingga Ezer Weizmann, dalam upaya untuk memahami kebenaran penuh di balik peristiwa yang disaksikannya.
Namun, upayanya tidak membuahkan hasil, dia menghadapi penolakan dari media Israel yang tidak mau mendengarkannya.
🦅 تخيل إنسانًا عاديًا يتحمل ما لا يُتصور! في 6 أكتوبر 1973، كان الجندي المصري بطلًا خارقًا. الإعلام لم يركز على جهده الجسدي الرهيب أثناء العبور. دعونا نروي القصة الحقيقية خطوة بخطوة. #حرب_أكتوبر_المجيدة #بطولة_مصرية
1/10 pic.twitter.com/uTDifa80q0
— Dr. Usama Hefny (@UsamaHefny) October 3, 2025