Sabtu 04 Oct 2025 11:29 WIB

Kebohongan Fatal Israel yang Diwariskan Sejak Perang 6 Oktober 1978 Hingga Badai Al-Aqsa

Isral berbohong tentang kelemahan militernya dalam perang.

Seorang tentara Israel bergerak di atas kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) di daerah dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa, 26 Agustus 2025.
Foto: AP Photo/Maya Levin
Seorang tentara Israel bergerak di atas kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) di daerah dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa, 26 Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Lebih dari setengah abad setelah perang 6 Oktober 1973 (Israel menyebutnya Perang Yom Kippur), mantan perwira Israel Yitzhak Agam, yang pernah bertugas di divisi Jenderal Ariel Sharon, membuat sebuah pengungkapan baru yang menimbulkan kontroversi di kalangan militer dan politik Israel.

Dalam sebuah wawancara panjang dengan Israel Hayom, dalam rangka peluncuran buku barunya, Agam mengungkapkan rekaman langka yang menurutnya mendokumentasikan komunikasi koordinasi antara para jenderal selama perang.

Baca Juga

Bukti itu membeberkan kebohongan dan tipu daya Sharon yang melanggar perintah di lapangan dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa dan kerugian di medan perang.

Agam telah mencurahkan sebagian besar waktunya untuk melakukan penelitian mendalam mengenai perang yang membuatnya kehilangan sahabatnya dan hampir terbunuh.

Buku barunya, "Oktober 1973: Keberanian Para Prajurit, Kesalahan Para Jenderal," yang diterbitkan sendiri pekan ini.

Momen-momen penting

Dalam bukunya, Agam mengungkapkan perjalanan pribadinya setelah perang berakhir, saat dia sedang dalam masa pemulihan dari luka-lukanya.

Dia menghubungi sejumlah tokoh terkemuka, mulai dari Chaim Herzog hingga Ezer Weizmann, dalam upaya untuk memahami kebenaran penuh di balik peristiwa yang disaksikannya.

Namun, upayanya tidak membuahkan hasil, dia menghadapi penolakan dari media Israel yang tidak mau mendengarkannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement