Rabu 03 Dec 2025 08:44 WIB

Tentara Israel Berpangkat Letkol ke Atas Dilarang Pakai Android, Wajib Gunakan iPhone

Pedoman baru ini akan melarang penggunaan ponsel militer apa pun yang bukan iPhone.

Tentara Israel menahan seorang demonstran selama protes yang menyerukan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka di kamp pengungsi Nur Shams, di kota Tulkarem, Tepi Barat, Ahad, 23 November 2025.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Tentara Israel menahan seorang demonstran selama protes yang menyerukan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka di kamp pengungsi Nur Shams, di kota Tulkarem, Tepi Barat, Ahad, 23 November 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasukan Penjajah Israel dilaporkan melarang telepon seluler jenis Android bagi perwira senior. Pelarangan tersebut dilakukan atas alasan keamanan. Forbes menulis, pelarangan terbatas itu dilakukan hanya beberapa pekan setelah kampanye Google yang mempromosikan Android lebih aman ketimbang iPhone. 

Laporan tersebut dikeluarkan oleh Radio Angkatan Darat Israel yang kemudian dikutip oleh The Jerusalem Post. “Komandan dengan pangkat letnan kolonel ke atas hanya akan diizinkan menggunakan iPhone untuk komunikasi resmi. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko intrusi pada ponsel perwira senior, menurut laporan itu.”

Baca Juga

Sebelum konflik dengan kelompok perjuangan Palestina, Hamas, dan meluasnya pertempuran regional, telah ada beberapa laporan serangan "honey pot" yang menargetkan tentara Israel. Serangan tersebut dilaporkan telah membahayakan perangkat seluler dan mencuri data berharga, termasuk lokasi pasukan.

Pada bulan lalu, Google yang notabene merupakan produsen Android, menggembar-gemborkan masuknya Pixel ke dalam daftar persetujuan Jaringan Informasi Departemen Pertahanan AS (DoDIN). "Ponsel Google Pixel dibangun di atas fondasi ketahanan yang siap untuk misi dan keamanan cerdas yang terintegrasi dengan mulus ke dalam ekosistem Google," kata perusahaan itu.

photo
iPhone. Ilustrasi - (Mashable)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement