REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pemimpin milisi bentukan Israel di Gaza, Yasser Abu Shabab dilaporkan tewas. Terbunuhnya Abu Shabab dinilai memberikan pukulan telak bagi Israel yang sedang berupaya untuk membangun proksi Palestina-nya sendiri guna menghadapi Hamas, lapor Al Jazeera, Kamis (4/12/2025).
Yasser Abu Shabab, seorang pemimpin suku Badui di bagian wilayah Gaza yang dikuasai Israel diperkirakan tewas akibat luka-luka yang diderita dalam bentrokan sengit dengan keluarga-keluarga lokal Gaza yang kuat dan bersenjata lengkap, menurut media dan sumber lokal di Gaza.
Abu Shabab adalah komandan Pasukan Populer, milisi terbesar dan bersenjata lengkap dari beberapa kelompok bersenjata yang muncul di Gaza selama akhir-akhir konflik yang telah berlangsung dua tahun. Kelompok milisi itu mendapat manfaat dari dukungan Israel sebagai bagian dari strategi mempersenjatai proksi untuk melemahkan Hamas dan mengendalikan penduduk.
Guardian melaporkan, waktu pasti kematian Abu Shabab tidak diketahui, tetapi tampaknya terjadi dalam 48 jam terakhir. Pasukan Populer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemimpin mereka tewas akibat luka tembak saat menengahi pertengkaran keluarga. Kelompok tersebut menepis laporan yang menyatakan bahwa Hamas berada di balik pembunuhannya sebagai "menyesatkan".




