Laporan Jurnalis Republika LINTAR SATRIA ZULFIKAR dari Pidie Jaya, Aceh
REPUBLIKA.CO.ID,PIDIE JAYA — Keterlambatan respons dari pemerintah daerah mendorong warga Desa Masjid Tuha, Pidie Jaya, Aceh, mendirikan posko dan dapur umum secara mandiri. Posko tersebut memenuhi kebutuhan makan sekitar 1.600 korban banjir yang terjadi pada pekan lalu.
Koordinator Posko Banjir Desa Masjid Tuha, Muhammad Rizal, mengungkapkan kekecewaannya atas minimnya empati dan kepedulian dari perangkat desa hingga pejabat tingkat kabupaten pada dua hari pertama bencana melanda.
"Pada hari pertama dan hari kedua kami rasa turun tangan dan empati para pejabat pemerintahan tingkat kabupaten, mereka kurang peduli. Saya ngomong apa adanya ini," kata Rizal, yang poskonya mulai beroperasi pada hari ketiga bencana, Rabu (3/12/2025).
Lihat postingan ini di Instagram
Ia mengatakan perangkat desa tidak berada di tengah masyarakat. Telepon seluler mereka juga tidak aktif ketika dihubungi. "Kami pemuda dan masyarakat berinisiatif, kita bukalah dapur umum ini tanpa sepengetahuan Keuchik [kepala desa], tanpa sepengetahuan perangkat desa," tegas Rizal.
Rizal mengatakan inisiatif ini diambil pada hari kedua. Kala itu, masyarakat, terutama anak-anak dan orang tua, sudah mulai kelaparan. Tanpa menunggu aksi pemerintah, warga mengambil inisiatif sendiri.
Untuk memulai operasional dapur umum, mereka terpaksa berutang kebutuhan pokok di warung, menggunakan anggaran talangan dengan berpegangan pada plot anggaran bencana desa. "Kita kondisikan dululah kita minta pada warung-warung walaupun dalam bentuk kita utang atau gimana yang intinya masyarakat harus makan," jelas dia.




