Jumat 25 Jul 2025 19:57 WIB

Puji Kemampuan Garda Revolusi Pecundangi Israel, Parlemen Iran: Anak-Anak Gaza Tersenyum Puas

Iran tegaskan akan melawan jika diserang.

Petugas penyelamat dan pasukan keamanan bekerja di lokasi serangan rudal langsung yang diluncurkan dari Iran di Tel Aviv, Israel, pada Ahad, 22 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Oded Balilty
Petugas penyelamat dan pasukan keamanan bekerja di lokasi serangan rudal langsung yang diluncurkan dari Iran di Tel Aviv, Israel, pada Ahad, 22 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf memuji kemampuan militer epik Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam dalam perang yang dipaksakan oleh Israel baru-baru ini di negara itu.

"Anda menyerang di mana pun Anda inginkan, dan membuat tanah dan udara di wilayah pendudukan (Palestina) menjadi tidak aman bagi mereka (rezim Israel)," kata Qalibaf, berbicara dalam sebuah upacara yang diadakan di Teheran pada Kamis (24/5/2027) untuk mengenang para komandan pasukan yang gugur syahid.

Baca Juga

"Anak-anak Gaza melihat tembakan rudal kami dari reruntuhan (Jalur Gaza) dan (tersenyum) puas, dan dengan cara ini Anda membela yang tertindas," tambahnya.

"Kalian para pejuang adalah pendekar-pendekar yang menjadi penyebab kesengsaraan musuh. Dalam perang ini, kami melihat bagaimana kalian berdiri di dekat peluncur rudal untuk membela bangsa ini. Para pejuang kami, dengan mengorbankan nyawa mereka, membuat upaya F-35 (Israel) menjadi tidak berarti, dan para pejuang kami membalas dendam pada rezim brutal ini."

Ketua Parlemen menyamakan pasukan Kedirgantaraan IRGC dengan Arash si Pemanah, tokoh pemanah heroik dalam mitologi Iran.

"Arash si Pemanah adalah legenda bangsa kita yang menjadi penjaga semangat Iran, dan hari ini, pada titik ini dalam sejarah, kita melihat bahwa para pemanah Arash di Pasukan Kedirgantaraan IRGC mampu, terlepas dari segala rintangan, untuk menempatkan anak panah jarak jauh mereka di busur iman dan kehidupan, dan menembakkannya ke arah langit dan musuh, melintasi negara-negara, menjadi sumber kebanggaan bagi umat Islam, dan mendarat di wilayah yang diduduki (wilayah Palestina), menghilangkan rasa kantuk dari mata mereka. "

Di tempat lain dalam pidatonya, Qalibaf mengatakan bahwa rahasia umur panjang dan otoritas Republik Islam adalah kehadiran rakyat di tempat kejadian.

"Dasar kekuatan kami adalah hati setiap orang, dan dalam perang baru-baru ini, kami melihat bagaimana Allah mengubah hati ini dan membentuk episodenya tersendiri. Meskipun kami kehilangan beberapa tokoh dan komandan kami, bangsa ini membuat kami bangga."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement