REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Setelah sekitar lima bulan berlalu sejak putaran pertama pertempuran antara Iran dan Israel, tanda-tanda kemungkinan pecahnya fase kedua konfrontasi antara kedua aktor regional ini kembali meningkat, menandakan mendekatnya "jam nol" untuk konfrontasi baru.
Di antara tanda-tanda yang paling menonjol adalah:
1. Pergerakan mencolok di pasar global
2. Percepatan pengiriman rudal presisi dan berkemampuan menembus pertahanan ke Israel oleh Washington.
3. Meningkatnya tekanan terhadap pemerintahan Joseph Aoun untuk melucuti senjata Hizbullah dan memutus sumber pendanaannya.
4. Panggilan telepon ancaman dari Beit Hissith kepada Menteri Pertahanan Irak mengenai kelompok-kelompok yang setia kepada Iran
5. Tindakan keamanan yang diambil oleh Pengawal Revolusi di Selat Hormuz
6. Konsultasi Eropa-Atlantik untuk menyusun rencana darurat untuk mengembalikan inspektur Badan Energi Atom Internasional
7. Eskalasi dalam menangani kegiatan nuklir baru Iran dengan fokus pada lokasi "Koh Kalank" dan "Talqan-2"
8 . Pembukaan kembali kasus skandal seksual Jeffrey Epstein.
Upaya memicu kekacauan internal di Iran dengan fokus pada krisis kekeringan.
Mendekatnya pemilihan umum di Amerika Serikat dan Palestina yang diduduki, semua itu merupakan indikasi jelas meningkatnya kemungkinan serangan baru oleh Israel (dan mungkin Amerika) terhadap sasaran-sasaran strategis di dalam Iran.
Ketakutan pasar global dan regional akan kembalinya bayangan perang
Pada November, ancaman geopolitik yang diakibatkan oleh meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel tetap menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi pasar global.
Lihat postingan ini di Instagram




