Rabu 03 Dec 2025 09:28 WIB

Putus Asa Tunggu Bantuan, Warga Aceh Tengah Buat Helipad Mandiri Berharap Helikopter Mau Mendarat

Kemukiman Wih, Dusun Jamat, terisolir sejak bencana alam terjadi.

Warga menggunakan kabel baja yang  untuk menyeberangi Sungai Juli pascaputusnya Jembatan Juli di jalan lintas Bireuen - Takengon, Aceh, Selasa (2/12/2025). Kabel baja yang didesain khusus relawan bencana menjadi sarana penghubung untuk memobilisasi warga dan barang sejak putusnya jembatan Juli pada 26 November 2025 akibat banjir luapan Sungai Peusangan.
Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Warga menggunakan kabel baja yang untuk menyeberangi Sungai Juli pascaputusnya Jembatan Juli di jalan lintas Bireuen - Takengon, Aceh, Selasa (2/12/2025). Kabel baja yang didesain khusus relawan bencana menjadi sarana penghubung untuk memobilisasi warga dan barang sejak putusnya jembatan Juli pada 26 November 2025 akibat banjir luapan Sungai Peusangan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Warga Kemukiman Wih Dusun Jamat Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah berinisiatif membuat  helipad mandiri agar helikopter dapat mendarat membawa bantuan ke desa mereka yang juga terdampak bencana banjir dan longsor.

"Kami berharap dengan adanya pembuatan helipad ini ada harapan kami untuk hidup nantinya, karena kami sudah lebih seminggu tidak mendapatkan bantuan sebutir beras pun," kata warga Jamat, Badri Linge, di Aceh Tengah, Selasa (2/12/2025).

Baca Juga

Inisiatif warga tersebut dilakukan karena putus asa menunggu datangnya bantuan dari pemerintah pasca bencana banjir dan tanah longsor melanda desa mereka.

photo
Helipad (Ilustrasi)- (EPA-EFE/NARENDRA SHRESTHA)

Badri menyampaikan, Kemukiman Wih, Dusun Jamat terisolir sejak bencana alam terjadi. Sementara itu, bantuan pasca bencana yang diharapkan warga tak kunjung datang.

Menurut dia, warga desa juga membutuhkan obat-obatan. Karena itu, mereka berharap bantuan massa darurat bencana dapat segera menjangkau desa.

"Saat ini kami hanya memiliki dua harapan untuk hidup, pertama pertolongan tuhan Yang Maha Esa, kedua kepada bantuan Bapak Prabowo," ujarnya.

"Jumlah warga yang terdampak di sini ratusan, mulai dari balita, ibu hamil, hingga lansia. Kami merasa saat ini kematian sudah di depan mata," tegas Badri.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement