Kamis 22 May 2025 08:33 WIB

Sempat Khawatir Terpisah, Jamaah Haji Tenggamus Berkumpul di Hotel yang Sama

Jamaah haji Tenggamus merupakan gelombang dua pemberangkatan dari Indonesia.

Jamaah haji asal Tanggamus Lampung mengikuti Bimbingan Ibadah Haji  di mushola hotel kawasan Syisyah, Makkah, Rabu (21/5/2025).
Foto: Teguh Firmansyah / Republika
Jamaah haji asal Tanggamus Lampung mengikuti Bimbingan Ibadah Haji di mushola hotel kawasan Syisyah, Makkah, Rabu (21/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

Jamaah haji asal Tanggamus, Lampung, yang tergabung dalam kloter JKG 39 Lampung bersyukur tidak ada di antara mereka yang pisah rombongan. Mereka berada di satu penginapan sama dengan syarikah juga sama.   
 
"Alhamdulillah kami 386 jamaah bisa di satu hotel, satu kloter, 10 rombongan bisa satu hotel," ujar Pembimbing Haji Daerah Tanggamus, Eko Didi Armadi,  di Makkah, Rabu (21/5/2025).  
 
Jamaah ini merupakan gelombang dua pemberangkatan dari Indonesia yang mendarat di Bandara Jeddah dan langsung ke Makkah. Jamaah tiba pada 18 Mei 2025, sekitar pukul 13.00. "Tidak ada yang terpisah, semua bareng," ujarnya.
 
Pun dalam hal penerbitan nusuk, ia bersyukur, jamaah dari Tanggamus Lampung ini tidak masalah. Kartu nusuk tidak sampai satu jam sudah keluar semua dan bisa  didistribusikan ke jamaah. "Kami langsung bagikan ke jamaah," ujarnya. 
 
Untuk pelaksanaan umroh wajib pun, secara umum, telah selesai semua. Hanya ada dua orang yang belum tuntas karena jamaah wanita itu memang lagi 'berhalangan'. "Secara keseluruhan tidak ada masalah," ujarnya. 
 
Dalam kloter JKG 39 lampung ini, mayoritas atau sekitar 80 persen adalah lansia. Sebagian di antaranya adalah berisiko tinggi. Kemudian lima orang menggunakan kursi roda. 
 
Petugas dan jamaah dari kloter 39 ini sudah mendengar soal masalah pemisahan jamaah ketika berangkat dari tanah air. Namun bersyukur kekhawatiran itu tidak terjadi.  
 
"Beryukur saya sejak sampai di Makkah sama istri ini tidak ada yang pisah, termasuk satu kloter kami banyak membawa istri ketika berada di Makkah saat umroh dari tawah sampai Sai (bersama-sama)," ujar Joko Wahyudi (51 tahun), jamaah asal Lampung.   
 
Masalah pemisahan pasangan jamaah menjadi tantangan yang coba diselesaikan oleh PPIH Arab Saudi. Tidak hanya pasangan suami istri, tapi juga pendamping lansia/disabilitas, serta orang tua dan anak.
 
PPIH Arab Saudi telah mengeluarkan edaran terkait dengan penyatuan kembali pasangan tersebut. Pihak kloter diminta untuk mendata jamaah yang terpisah disertai dengan data-data syarikah masing-masing.  "Daftar itu harus diserahkan ke sektor dan dalam waktu 1X24 jam bisa segera diproses," ujar Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi.  
 
photo
Infografis Saran untuk Jamaah Haji Cegah Heatstroke di Saudi - (Republika)
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement