REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH — Kepresidenan Palestina mendesak komunitas internasional, terutama pemerintah Amerika Serikat (AS) dan negara-negara penjamin kesepakatan gencatan senjata Gaza, untuk menekan Israel agar mempercepat distribusi rumah portabel dan tenda ke Jalur Gaza.
Desakan tersebut disampaikan mengingat kondisi cuaca ekstrem yang saat ini mengancam keselamatan warga Gaza. Tenda-tenda pengungsian yang tersisa di wilayah kantong itu sudah lama, robek, dan tidak layak, sehingga tidak dapat mencegah masuk air hujan dan hampir tidak melindungi warga sipil.
Pihak Palestina juga meminta agar Israel mencabut pembatasan dan hambatan yang menghalangi pemerintah Palestina mengirimkan rumah portabel, tenda, serta peralatan tempat tinggal penting ke Gaza.
Tujuannya adalah untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang masih berlangsung sekaligus melindungi kelompok-kelompok masyarakat rentan termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia, dari bahaya serius yang ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem.
Senada dengan Kepresidenan Palestina, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Sabtu meminta Israel mengizinkan perlengkapan hunian darurat masuk Jalur Gaza mengingat hujan lebat membanjiri tenda-tenda warga sipil yang terlantar di tengah kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan."Musim dingin telah tiba di Gaza," kata UNRWA di media sosial AS, X.
"Hujan musim dingin di Gaza membuat kondisi semakin memprihatinkan. Keluarga-keluarga berlindung di mana pun mereka bisa, termasuk di tenda-tenda darurat."




