Sabtu 15 Nov 2025 06:51 WIB

Senja di Jabal Khandamah

Jamaah umrah ramai menatap cakrawala Kota Makkah dari Jabal Khandamah.

Senja di Jabal Khandamah
Foto: Bayu Saputra / Antara
Senja di Jabal Khandamah

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH - Matahari sore perlahan merunduk di ufuk barat kota Makkah. Cahaya keemasan mulai membias menyelimuti langit Masjidil Haram serta gedung-gedung sekitarnya.

Sementara menara Abraj Al-Bait, atau yang dikenal sebagai Zamzam Tower, berdiri megah seolah menatap langsung sang surya yang perlahan tenggelam.

Baca Juga

Di satu bukit, rombongan umrah dari berbagai daerah tampak berhenti sejenak. Mereka menatap cakrawala, menunggu satu momen ketika matahari tampak sejajar dengan menara tertinggi di Makkah itu.

Pemandangan semacam ini tidak bisa dinikmati dari sembarang tempat. Salah satu titik terbaik untuk menyaksikannya adalah  Jabal Khandamah, sebuah bukit di sisi timur  Makkah yang kini kian sering dikunjungi wisatawan.

Gersang, namun menawan

Jabal Khandamah merupakan satu dari banyak bukit yang mengelilingi kota Makkah. Bukit ini terletak sekitar 6,5 kilometer dari Masjidil Haram.

Kendati tidak sepopuler Jabal Nur yang dikenal karena Gua Hira-nya, atau Jabal Rahmah yang menjadi simbol pertemuan Nabi Adam dan Hawa, Jabal Khandamah punya daya tarik tersendiri.

Dari bukit ini, pemandangan kota Makkah yang terbentang luas bisa dinikmati dari ketinggian. Para pengunjung bisa melihat hampir keseluruhan pemandangan kota Makkah, termasuk keagungan Masjidil Haram dari atas.

Medannya gersang dan berbatu, khas bentang alam Hijaz. Permukaannya dipenuhi batu-batu hitam keras yang memantulkan panas matahari.

Siang hari, suhu di sini bisa mencapai lebih dari 40 derajat celsius. Tak heran, hampir tak ada pengunjung yang datang saat matahari sedang terik. Namun sebaliknya, menjelang sore, suasana berubah. Angin mulai berembus lembut, langit berwarna oranye keemasan, dan udara terasa lebih bersahabat. Inilah waktu terbaik untuk berkunjung mengejar senja di atas Makkah.

Perjalanan menuju puncak Jabal Khandamah tidak terlalu jauh, hanya sekitar 20 menit berkendara dari kompleks Masjidil Haram. Jalan menuju titik pengamatan (viewpoint) cukup menanjak dan berkelok, namun masih bisa dilalui mobil. Biasanya, mobil parkir di sisi bukit.

Dari situ, para pengunjung tinggal berjalan kaki beberapa meter untuk sampai di tepian tebing yang dikenal sebagai titik pengamatan, tempat pemandangan Makkah terbentang di depan mata.

"Kalau siang pasti panas sekali, tapi kalau sore menjelang maghrib, anginnya sejuk dan pemandangannya cantik," ujar Mujiono (59), peserta umrah asal Yogyakarta, Indonesia.

Sore itu, jamaah pemenang program UMRAH untuk Sahabat Adira itu datang bersama rombongan yang lain. Dengan biaya tambahan sekitar 25 riyal, perjalanan singkat ini menurutnya sangat layak dikunjungi di sela perjalanan umrah.

"Dari sini bisa melihat semua kota Makkah," katanya.

Sekitar pukul 17.00 waktu setempat, di atas Jabal Khandamah suasana terasa damai. Angin sore berhembus pelan dari lembah, kendati masih terasa kering. Dari atas, Masjidil Haram tampak seperti permata putih dengan pijaran lampu putih di tengah lautan bangunan. Abraj Al-Bait berdiri kokoh, dikelilingi gedung-gedung perhotelan yang padat memenuhi celah-celah Makkah al-Mukarramah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement