Senin 17 Nov 2025 04:30 WIB

Cinta Rasulullah kepada Kita, Umatnya

Di saat-saat terakhir hidupnya, Nabi Muhammad SAW masih memikirkan umatnya.

Rasulullah Muhammad SAW.
Foto: Republika/Mardiah
Rasulullah Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cerdas, bijaksana, berakhlak mulia. Dialah Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah rasul akhir zaman, pemberi peringatan, dan suri teladan terbaik bagi umat manusia. Dialah pembawa risalah penyempurna atas nabi-nabi yang terdahulu.

Rasulullah SAW adalah kekasih Allah, manusia yang terjaga dari kesalahan, sosok pribadi sempurna, dan figur terbaik yang pernah ada di dunia. Ia di kagumi, dicintai, dan sekaligus diikuti oleh umatnya yang beriman. Tidak mengherankan apabila orang Barat sendiri mengakui bahwa beliau merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah (Michael Hart, 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia).

Baca Juga

Rasulullah SAW sangat mencintai umatnya. Itu tercermin bahkan di saat-saat akhir hayatnya, ia masih sempat mengucapkan, "Ummati …. Ummati ...." (Umatku, umatku.)

Sesaat sebelumnya, beliau juga bercakap-cakap dengan Malaikat Jibril. Tanyanya, “Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?”

Jibril pun menjawab “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu.”

Namun, hal itu ternyata tidak membuat Rasulullah SAW lega. Sorot matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” ujar Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” tanya Rasul.

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku, 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya,'” jawab Malaikat Jibril.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Hikmah Republika oleh Ali Mustofa Akbar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement