REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada cukup banyak utusan Allah untuk Bani Israil. Di antaranya adalah Nabi Sulaiman AS. Putra Nabi Daud AS ini tidak hanya merupakan nabi dan rasul Allah, melainkan juga raja di tengah umatnya.
Salah satu mukjizat Nabi Sulaiman AS ialah mampu berbahasa hewan. Alquran mengabadikan anugerah yang Allah berikan kepada sang nabi.
حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌۭ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَـٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَـٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ [٢٧:١٨]
“Ketika mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, 'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari'" (QS an-Naml: 18).
Selama lebih dari setengah abad, Nabi Sulaiman AS menyebarkan risalah agama tauhid dan memimpin Bani Israil. Kerajaannya makmur dan besar. Sebab, pembangunan tidak hanya dilakukan oleh manusia dan hewan, melainkan juga jin. Allah menghendaki bahwa jin---termasuk yang fasik dan kafir---takut dan patuh pada Sulaiman AS.
Nabi Sulaiman AS meninggal di Baitul Maqdis pada 923 sebelum Masehi (SM). Menurut Ishak ibn Basyar dari Muhammad ibn Ishaq, dari az-Zuhri dan yang lainnya, sang nabi meninggal dunia dalam usia 52 tahun (Qashash al-Anbiya’, hlm.335)”.
Setahun atau dua tahun sebelum meninggal, Nabi Sulaiman AS sering berada dalam mihrabnya untuk beribadah kepada Allah. Pada hari wafatnya itu, sang nabi masuk ke dalam ruangan tersebut, untuk kemudian shalat.
View this post on Instagram




