Senin 17 Nov 2025 04:04 WIB

Terungkap, Bagaimana Lembaga Ini Mengatur Penerbangan Misterius Warga Gaza ke Afrika Selatan

Penerbangan warga Palestina tersebut terbilang janggal.

Penumpang Palestina yang diterbangkan ke Bandara Internasional OR Tambo Afrika Selatan
Foto: AP News
Penumpang Palestina yang diterbangkan ke Bandara Internasional OR Tambo Afrika Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG — Aktivis Afrika Selatan menuduh Israel menggunakan kelompok kemanusiaan bayangan untuk memaksa warga Palestina keluar dari Gaza. Mereka mengecam praktik yang mereka sebut sebagai bentuk pembersihan etnis terbaru yang terjadi sejak Oktober 2023.

Pada Kamis (13/11/2025), sebuah pesawat yang membawa 153 warga Palestina dari Gaza mendarat di Bandara Internasional OR Tambo Afrika Selatan. Pesawat itu ditahan di landasan selama sekitar 12 jam, dengan penumpang tidak diizinkan turun. Hal tersebut memicu kebingungan dan kemarahan terhadap otoritas setempat, lapor Middle East Eye.

Baca Juga

Dalam beberapa jam, para aktivis dan otoritas di Afrika Selatan menemukan beberapa kejanggalan terhadap bagaimana perjalanan warga Palestina tersebut diatur oleh sebuah badan bernama Al-Majd Eropa.

Berdasarkan temuan para aktivis, Pemerintah Afrika Selatan tidak menyadari kedatangan mereka. Para pengungsi pun tidak memiliki dokumen apa pun untuk membantu pemrosesan mereka di negara tersebut. Para aktivis mengatakan, yang lebih mengejutkan adalah beberapa warga Palestina mengatakan mereka memulai perjalanan tersebut tanpa sepenuhnya mengetahui ke mana mereka akan pergi.

photo
Pesawat yang membawa Penumpang Palestina dari Gaza yang diduduki mendarat di Bandara OR Tambo, Afrika Selatan, Kamis lalu. - (AP News)

Na'eem Jeenah, seorang aktivis dan cendekiawan senior yang berbasis di Johannesburg, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa perkembangan tersebut menunjukkan bahwa Israel mengeksploitasi putus asanya warga Palestina yang terus menjadi objek genosida. Zionis secara diam-diam melakukan kebijakan pemindahan paksa warga Palestina dengan kelompok Al-Majd Eropa, yang bertindak sebagai perantara untuk pemindahan mereka.

Hal tersebut juga menunjukkan upaya untuk secara permanen mengusir kelas profesional - dokter, pendidik, pebisnis - agar tidak tetap tinggal di Gaza."Jelas bagi kami bahwa Al-Majd adalah kedok bagi negara Israel dan intelijen Israel, dan merupakan proyek untuk membantu pembersihan etnis di Gaza." 

Pernyataan Jeenah muncul setelah seorang pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Associated Press bahwa Israel telah membantu memfasilitasi pemindahan warga Palestina dari Gaza ke penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) di Israel selatan sebelum mereka dibawa ke Bandara Ramon, tempat mereka menaiki pesawat yang membawa mereka pertama ke Nairobi, kemudian Johannesburg.

photo
Warga Palestina membawa jerigen dan botol plastik berisi air setelah mengambilnya di kamp pengungsi di Kota Gaza, Kamis 23 Oktober 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement