Rabu 14 May 2025 14:56 WIB

Lagi, Rudal Hipersonik Houthi Bombardir Bandara Ben Gurion Israel

Serangan tersebut dikatakan menjadi bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina.

Pasukan keamanan Israel memeriksa lokasi jatuhnya proyektil yang ditembakkan Kelompok Houthi Yaman mendarat di area Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv, Israel, pada Ahad, 4 Mei 2025.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Pasukan keamanan Israel memeriksa lokasi jatuhnya proyektil yang ditembakkan Kelompok Houthi Yaman mendarat di area Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv, Israel, pada Ahad, 4 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN'A — Kelompok bersenjata Houthi di Yaman menyatakan, pihaknya kembali mengirim serangan rudal balistik hipersonik ke Bandara Ben Gurion alias Bandara Lod di Israel. Juru bicara kelompok yang mengeklaim sebagai Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) Brigjen Yahya Saree mengumumkan operasi tersebut pada Rabu (14/5/2025), dikutip dari laman Al-Mayadeen.

Menurut Saree, rudal tersebut berhasil mengenai sasarannya. Serangan tersebut pun dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina dan faksi-faksi perlawanan mereka di Jalur Gaza. Ia menekankan bahwa serangan itu adalah bagian dari posisi Yaman yang lebih luas dalam melawan genosida yang dilakukan oleh musuh Zionis di Jalur Gaza.

Baca Juga

Serangan itu mengakibatkan penangguhan operasi lepas landas dan pendaratan di bandara selama hampir satu jam. Saree mengeklaim,  jutaan pemukim Israel  terpaksa berlindung di tempat perlindungan bom.

Saree menegaskan kembali bahwa operasi rudal itu merupakan tanggapan langsung terhadap kekejaman yang sedang berlangsung di Gaza dan pengepungan yang terus dilakukan oleh pendudukan. Ia menggarisbawahi bahwa operasi ini dirancang untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina yang "teguh dan tangguh".

Ia menambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan terus melancarkan operasi militer hingga "Israel" mengakhiri agresinya dan mencabut blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza.

Lebih jauh, Saree menyerukan kepada dunia Arab dan Islam yang lebih luas untuk mengambil sikap yang berprinsip dan bersatu terhadap pembantaian yang sedang berlangsung dan taktik kelaparan yang digunakan terhadap Gaza.

Ia mendesak masyarakat dan pemerintah di wilayah tersebut untuk menentang apa yang ia gambarkan sebagai genosida yang dilakukan di bawah kebungkaman global.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement