Rabu 14 May 2025 14:50 WIB

Layanan Kesehatan Haji di Tanah Suci Siaga 24 jam

Jamaah haji diimbau untuk menjaga kebugaran fisik dan mental.

Personel Media Center Haji (MCH) Daker Makkah mengambil gambar instalasi gawat darurat (IGD) di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, Kamis (8/5/2025). KKHI yang berada di Makkah dan Madinah merupakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia yang membutuhkan pelayanan rawat jalan, rawat inap, darurat, unit perawatan intensif, rujukan, pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul dan evakuasi.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Personel Media Center Haji (MCH) Daker Makkah mengambil gambar instalasi gawat darurat (IGD) di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, Kamis (8/5/2025). KKHI yang berada di Makkah dan Madinah merupakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia yang membutuhkan pelayanan rawat jalan, rawat inap, darurat, unit perawatan intensif, rujukan, pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul dan evakuasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan seluruh tim kesehatan haji disiagakan penuh selama 24 jam di berbagai titik strategis, termasuk di kelompok terbang, sektor, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), serta pos-pos kesehatan di Tanah Suci. 

"Untuk layanan kesehatan, hingga hari ini secara umum Alhamdulillah kondisi kesehatan jamaah kita berada dalam kondisi yang stabil. Tim kesehatan kami tersiaga 24 jam," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo di Jakarta, Rabu.  

Baca Juga

Liliek mengatakan layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dijalankan sesuai standar, dengan fokus pada deteksi dini dan penanganan cepat terhadap penyakit, khususnya penyakit tidak menular, infeksi saluran pernapasan, serta kondisi histerik.   

Menurutnya, pada musim haji tahun ini sistem Satu Data Kesehatan Jamaah diperkuat sebagai dasar pengambilan keputusan dan intervensi medis. Data tersebut terintegrasi sejak dari embarkasi di Indonesia hingga layanan kesehatan di Arab Saudi.   

Melalui integrasi ini, kata Liliek, tim kesehatan dapat lebih cepat mendeteksi kondisi darurat, memberikan edukasi yang sesuai, serta mengoptimalkan rujukan dan tindak lanjut layanan kesehatan. 

Liliek juga mengimbau agar jamaah dan petugas aktif memperbarui kondisi kesehatan melalui aplikasi yang tersedia.  

"Dengan begitu, layanan bisa lebih akurat dan personal," ujarnya.

Liliek mengingatkan jamaah untuk menjaga kebugaran fisik dan mental, menggunakan waktu istirahat secara optimal, konsumsi air putih minimal dua liter sehari, dan jangan lupa minum oralit.

Ia juga mengingatkan jamaah untuk mengendalikan aktivitas fisik, mengingat puncak haji masih cukup lama.

"Kami berharap jamaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji, mulai wukuf di Arafah hingga melontar jumrah di Mina, dalam keadaan sehat bersama kloternya masing-masing," kata dia.

Jamaah juga diminta tidak ragu untuk berkonsultasi atau memanfaatkan layanan kesehatan yang telah tersedia di setiap hotel, khususnya di lobi hotel-hotel jamaah di Makkah dan Madinah.

"Kami juga meminta perhatian lebih kepada jamaah yang masuk dalam kategori risiko tinggi. Mari saling menjaga agar semua dapat menunaikan ibadah haji dengan sempurna," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement