Rabu 26 Nov 2025 16:25 WIB

Suara Pilu Gadis Gaza di Balik Film The Voice of Hind Rajab

Film tersebut menempatkan penggunaan rekaman audio asli percakapan Hind dan petugas.

Salah satu adegan di film The Voice of Hind Rajab. Film ini mendapatkan standing ovation selama 22 menit menjadikannya penghormatan terpanjang dalam sejarah Festival Film Venesia.
Foto: Dok. Mime Films/Tanit Films via AP
Salah satu adegan di film The Voice of Hind Rajab. Film ini mendapatkan standing ovation selama 22 menit menjadikannya penghormatan terpanjang dalam sejarah Festival Film Venesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Bagaimana rasanya, saat mengangkat panggilan telepon hanya mendengar suara lirih anak kecil, memohon penuh harap diselamatkan di tengah dentuman peluru? Sensasi menyesakkan hati itu bisa dirasakan, saat menonton film “The Voice of Hind Rajab”.

Film garapan sutradara Kaouther Ben Hania tersebut menyajikan sebuah karya sinema yang emosional, diangkat dari kisah nyata yang mengguncang dunia pada 2024, menyoroti tragedi memilukan Hind Rajab, seorang anak perempuan Palestina berusia 6 tahun yang menjadi korban kebrutalan serangan Israel di Gaza.

Baca Juga

Dengan keberanian dan empati mendalam, film “The Voice of Hind Rajab” menempatkan penggunaan rekaman audio asli percakapan antara Hind dan para petugas penyelamat sebagai inti narasi film ini.

“Suara-suara di telepon itu nyata,” tulis keterangan yang muncul di layar pada awal film “The Voice of Hind Rajab”. Awalnya, penonton disuguhi dengan kondisi dari kantor Bulan Sabit Merah Palestina (palang merah) yang berada di ruangan pusat panggilan melayani pertolongan darurat di seluruh Palestina, termasuk Gaza, untuk mengirim ambulans.

Omar (Motaz Malhees) sebagai petugas menerima panggilan darurat menerima sebuah panggilan dari seorang pria di Jerman menghubungi untuk melaporkan mobil keluarganya di Gaza terjebak di tengah serangan militer Israel, ketika mereka berusaha keluar dari lingkungan mereka untuk mengungsi.

Panggilan itu kemudian memberitahu Omar bahwa masih ada seseorang yang hidup dan bersembunyi di mobil, yakni keponakannya, anak perempuan berusia enam tahun.

Hingga panggilan itu berhasil dialihkan dan diangkat oleh anak perempuan bernama Hind Rajab, yang mengatakan dirinya tengah bersembunyi di dalam mobilnya dari serangan tembakan dan dikelilingi jenazah paman, bibi, dan beberapa sepupunya.

Suara Hind yang bergetar, dipenuhi ketakutan, dan terus memohon bantuan dengan harapan bisa kembali dengan ibunya menjadi inti emosional film. Melalui panggilan itu, Hind terus meminta, berulang kali, agar seseorang datang dan menjemputnya di tengah desing peluru yang terus menghantui.“Aku takut, jemput aku, tank-nya mendekat,” kata Hind.

Mendengar itu Omar begitu terguncang oleh situasinya dan panggilan tersebut diambil alih oleh Rana (Saja Kilani), rekan seprofesinya. Mereka bergantian menjawab panggilan telepon, melakukan yang terbaik untuk mengalihkan perhatian Hind dari situasinya yang mengerikan.

Ketegangan kian muncul, saat lokasi gadis kecil itu ditemukan tidak lebih dari delapan menit dari ambulans terdekat, namun peta digital yang menunjukkan jalan, posisi Hind melewati zona berisiko.

photo
Film The Voice of Hind Rajab. Sutradara asal Tunisia, Kaouther Ben Hania, resmi mengirimkan film terbarunya The Voice of Hind Rajab sebagai wakil Tunisia untuk Academy Awards ke-98 (Oscar 2026). - (Dok. Film4 Productions/MBC Studios/Plan B)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement