REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT — Serangkaian penerbangan dengan pesawat carter yang mengangkut warga Palestina dari Gaza ke negara ketiga diduga difasilitasi oleh sebuah organisasi yang kurang dikenal yang beroperasi dengan nama Al-Majd, menurut sebuah investigasi yang diterbitkan pada Ahad (16/11/2025) oleh surat kabar Israel, Haaretz.
Laporan tersebut menimbulkan pertanyaan serius tentang struktur, legalitas, dan potensi hubungan organisasi tersebut dengan badan Kementerian Pertahanan Israel yang dibentuk untuk mendorong apa yang disebut pemerintah sebagai "emigrasi sukarela" dari Gaza.
Selama beberapa bulan terakhir, beberapa penerbangan yang membawa puluhan warga Palestina sekaligus berangkat dari Bandara Ramon dekat Eilat, Israel selatan. Penumpang terbaru, yang berjumlah 153 orang, terbang pertama ke Nairobi dengan pesawat carter Fly Yo, sebelum menaiki penerbangan carter kedua ke Johannesburg yang dioperasikan oleh maskapai Afrika Selatan, Lift.
Menurut laporan tersebut, banyak penumpang tidak diberitahu tentang tujuan akhir sebelum keberangkatan. Mereka diduga diberitahu akan terbang ke berbagai negara tujuan. Sarah Oosthuizen, seorang aktivis pendamping warga Palestina di Johannesburg, mengatakan kepada Middle East Eye, boarding pass penumpang menunjukkan berbagai tujuan, dari India hingga Malaysia dan Indonesia.
"Jadi tidak ada alasan bagi penumpang pada tahap apa pun untuk benar-benar tahu ke mana mereka akan pergi," kata dia.
Oosthuizen pun curiga, praktik tersebut merupakan bentuk perdagangan manusia. MEE menghubungi Al-Majd Europe untuk meminta komentar mereka tetapi tidak mendapat tanggapan hingga saat artikel ini diterbitkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika