REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Tentara Penjajah Israel membunuh rata-rata 100 warga Palestina setiap hari di Jalur Gaza, di luar korban yang meninggal akibat kelaparan dan minimalnya perawatan medis, kata Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Rabu (1/10/2025).
“Rata-rata 100 orang tewas setiap hari di Gaza akibat operasi militer Israel atau penembakan di titik distribusi bantuan Gaza Humanitarian Foundation (GHF). Sementara lainnya meninggal karena kelaparan atau kekurangan layanan medis,” tulis Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini di platform X.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 66.100 warga Palestina tersebar, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan tanpa henti membuat Gaza tidak layak huni dan memicu kelaparan massal.
Pada 27 Mei, Israel meluncurkan skema distribusi bantuan terpisah melalui GHF yang didukung Amerika Serikat, memotong peran PBB dan lembaga kemanusiaan internasional. Sejak itu, hampir 2.600 orang tewas dan 19.000 lainnya terluka akibat tembakan Israel saat pengungsi berusaha mendapatkan bantuan di titik distribusi.
“Jumlah korban yang terus meningkat justru memicu sikap acuh tak acuh yang meluas,” kata Lazzarini, seraya mengungkap kejahatan Israel yang didokumentasikan.
“Penderitaan ini harus didengar dan ditanggapi,"ujar dia sambil mendesak gencatan senjata segera.