REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Setidaknya 28 warga Palestina syahid setelah menjadi target gelombang serangan Israel di Jalur Gaza, lapor sumber medis yang dikutip Al Jazeera, Rabu (19/11/2025). Serangan tersebut dinilai menjadi salah satu pelanggaran terbesar gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) yang mulai berlaku bulan lalu.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pada Rabu bahwa setidaknya 77 warga Palestina juga terluka dalam pemboman Israel, menurut jumlah korban awal.
Melaporkan dari Gaza City, Hani Mahmoud dari Al Jazeera, mengatakan serangan Israel menargetkan tiga lokasi tertentu termasuk daerah al-Mawasi di Gaza selatan, dekat Khan Younis.
Israel juga menyerang persimpangan di daerah Shujayea di Kota Gaza timur yang dipenuhi pengungsi keluarga-keluarga Palestina mengungsi. Zionis pun menyerang sebuah bangunan di lingkungan Zeitoun di mana setidaknya 10 orang – termasuk seluruh keluarga –syahid.
“Seorang ayah, seorang ibu, dan tiga anak mereka tewas di dalam gedung ini,” kata Mahmoud, menambahkan bahwa serangan yang semakin intensif memicu kepanikan di seluruh Jalur Gaza.“Warga Palestina di seluruh Gaza saat ini menghadapi kengerian setiap hari,” ujar dia.
Laporan tersebut juga mengungkapkan, pemboman Israel belum berhenti sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober.“Perang masih berlangsung, dan warga Palestina masih sekarat akibat kekerasan yang terus berlanjut.”




