Senin 19 May 2025 16:14 WIB

Laporan Terbaru Ini Ungkap Kondisi Tentara Israel yang Tak Segahar Sandi Kereta Gedion

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Laporan terbaru mengungkapkan masalah yang dihadapi tentara pendudukan Israel di Jalur Gaza, terkait dengan ketakutan para tentara untuk bertempur, yang mendorong mereka untuk melarikan diri atau bunuh diri, serta perselisihan politik yang menghalangi perpanjangan perintah pemanggilan tentara cadangan.

Israel Broadcasting Corporation (IBC) mengatakan bahwa partai-partai koalisi gagal untuk ketiga kalinya dalam menyetujui sebuah isu dari Komite Urusan Luar Negeri dan Keamanan untuk merekrut para pejuang cadangan.

Baca Juga

Otoritas mengindikasikan bahwa ada perbedaan pendapat antara Menteri Pertahanan Yisrael Katz dan MK Amichai Halevy selama sesi Komite Urusan Luar Negeri dan Keamanan.

Ditambahkan bahwa MK Halevi mengatakan kepada Menteri Katz bahwa rencana operasi militer di Gaza adalah buruk, dan menuntut agar blokade penuh diberlakukan di Jalur Gaza sebelum memasukkan tentara.

Mimpi buruk untuk kembali ke Gaza

BBC mengutip sumber-sumber militer yang mengatakan bahwa tentara Israel telah meminta para komandan mereka untuk tidak kembali ke pertempuran di Jalur Gaza.

Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa komandan militer mengancam 11 tentara dengan hukuman penjara karena tidak mematuhi perintah militer setelah mereka menolak untuk kembali ke Gaza.

Menurut sumber-sumber tersebut, para tentara itu mengatakan kepada komandan mereka bahwa mereka tidak lagi siap secara psikologis untuk bertempur di Jalur Gaza lagi.

Komandan batalion mengancam para prajurit dengan hukuman 20 hari penjara karena menolak mengikuti perintah, menurut sumber yang sama.

photo
Menguatnya Dakwaan Genosida - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement