Sabtu 19 Apr 2025 18:12 WIB

Pakar Ingatkan Jamaah Calon Haji dan Umroh Waspadai Infeksi Paru

Infeksi paru dalam bentuk ISPA dan pneumonia merupakan masalah kesehatan utama.

Jamaah Calon Haji mengikuti pelepasan manasik haji di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Pemerintah Kota Bandung melepas sebanyak 2.400 calon haji untuk mengikuti bimbingan manasik haji yang akan diberangkatkan ke tanah suci pada Mei 2025 mendatang.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Jamaah Calon Haji mengikuti pelepasan manasik haji di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Pemerintah Kota Bandung melepas sebanyak 2.400 calon haji untuk mengikuti bimbingan manasik haji yang akan diberangkatkan ke tanah suci pada Mei 2025 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Profesor Tjandra Yoga Aditama mengingatkan jamaah calon haji dan umroh termasuk asal Jakarta mewaspadai infeksi paru dalam bentuk infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia.

"Infeksi paru dalam bentuk ISPA dan pneumonia merupakan masalah kesehatan utama jamaah haji dan umroh dari berbagai negara, termasuk Indonesia," ujar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Baca Juga

Selain pneumonia atau radang pada jaringan paru-paru karena bakteri dan virus, jamaah calon haji dan umroh juga mewaspadai penyakit khusus seperti MERS CoV. Penyakit ini bermula dari jazirah Arab dan ditularkan oleh unta berpunuk satu.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi atau kecenderungan khusus seperti adanya kerumunan orang yang memudahkan penularan, debu dan polusi udara. Selain itu, daya tahan tubuh yang mungkin menurun karena aktivitas fisik dan kelelahan.

Kemudian, selain masalah infeksi paru, juga ada risiko penyakit paru tidak menular, seperti asma dan penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

"Pengetahuan dan kemampuan penanganan kesehatan paru oleh para dokter dan petugas kesehatan yang melayani jamaah haji dan umroh memegang peranan penting dalam pengendalian masalah kesehatan paru pada jamaah kita," ujar Tjandra.

Di sisi lain, perlu ada upaya pencegahan dari sisi jemaah seperti menerapkan perilaku hidup sehat, menggunakan masker dan mendapatkan vaksin.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Adib menyatakan siap menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025, sejalan dengan arahan Menteri Agama dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

“DKI Jakarta tahun ini, Insya Allah, sesuai arahan Bapak Menteri dan Direktur, siap untuk menyukseskan kembali pelaksanaan haji 1446 Hijriyah. Kita harus memberikan pelayanan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Adib.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement