REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaza terus menjerit dalam krisis kemanusiaan yang kian parah. Kekurangan air bersih dan kelaparan akut yang memenjara jutaan penduduk setiap harinya sudah menyentuh level darurat.
Anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling rentan, berjuang keras bertahan hidup di tengah blokade yang terus diberlakukan tentara penjajah Israel.
Di tengah situasi genting ini, Sinergi Foundation (SF) bergerak cepat. Begitu akses bantuan kembali dibuka, Sinergi Foundation segera mendistribusikan bantuan berupa ribuan porsi makanan hangat dan air bersih ke beberapa wilayah di Gaza.
Bantuan ini menjadi wujud aksi nyata dan respons atas penderitaan yang dihadapi penduduk Gaza akibat tindakan tentara penjajah yang membatasi akses makanan dan air.
Bantuan pertama yang masuk pada Senin (4/8/2025) berupa makanan hangat siap santap untuk penduduk yang mendiami wilayah Deir al-Balah.
Antrean warga yang membawa wadah makanan masing-masing langsung terbentuk di sekitar petugas distribusi bantuan. Bagi mereka yang harus memerangi kelaparan setiap harinya, bantuan ini dirasa sangat berharga.
Hingga pertengahan Agustus, penyaluran bantuan makanan hangat sudah dilakukan tiga kali berturut-turut, yakni Senin (4/8), Rabu (6/8), dan Kamis (7/8). Setiap distribusi berjalan lancar dan langsung diterima para penyintas.
Bantuan ini bukan sekadar mengisi perut mereka yang kelaparan, tetapi juga menyambungkan napas perjuangan mereka agar bisa terus bertahan.
Tidak hanya makanan, sebanyak 20 ribu liter air bersih pun disalurkan ke Khan Younis dan Gaza Utara. Truk tangki pembawa air bersih disambut warga dengan antrean panjang.
Ada yang membawa ember, jeriken, bahkan dua anak kecil tampak menggunakan kursi roda untuk mengangkut air karena terlalu berat jika diangkat dengan tangan. Potret ini menjadi bukti nyata betapa mendesaknya kebutuhan dasar di Gaza.
Namun, krisis ini terlalu besar untuk dihadapi sendiri. Karena itu, Sinergi Foundation turut aktif dalam langkah strategis di tingkat nasional dan diplomasi internasional.
Bersama Forum Zakat (FOZ), Kementerian Luar Negeri RI, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sinergi Foundation terlibat dalam audiensi membahas pengiriman bantuan kemanusiaan gelombang V dan VI ke Palestina.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri RI menegaskan, membantu Palestina adalah amanah konstitusi, ajaran agama, sekaligus panggilan kemanusiaan.

Pemerintah mempersiapkan bantuan berskala besar, termasuk rencana pengiriman 1.000 ton beras. Sementara itu, MUI mendorong pengiriman tim medis dan pasukan perdamaian TNI agar bantuan segera masuk melalui jalur resmi kenegaraan.
Sinergi Foundation pun turut menunjukkan partisipasinya dalam agenda penting ini. Sinergi Foundation menggalang dukungan publik untuk menyediakan makanan siap santap (hotmeal), air bersih, pakaian hangat, serta bantuan mendesak lainnya.
Melalui kolaborasi lintas-lembaga bantuan diharapkan tidak hanya terkumpul dalam jumlah lebih banyak, tapi juga penyalurannya cepat dan tepat sasaran.
"Ini momentum bagi seluruh elemen bangsa bersatu. Kondisi Gaza sudah sangat kritis. Melalui program yang sudah kami siapkan, mari kita bersama menjawab panggilan kemanusiaan ini. Setiap dukungan berarti bagi mereka yang sedang berjuang untuk bertahan hidup," kata Strategic Partnership Sinergi Foundation, Dedi Sutrisno dalam keterangan, Senin (25/8/2025).

Sebagai komitmen, ke depannya Sinergi Foundation menargetkan penyaluran 10 ribu porsi makanan bergizi dan 500 ribu liter air bersih untuk pengungsi Gaza.
Target ini menjadi aksi nyata sekaligus peran aktif Sinergi Foundation mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang berkontribusi dalam gerak kebaikan untuk Palestina ini.