Sabtu 01 Jun 2024 08:46 WIB

Jejak Rasulullah: Ada Masjid Dua Kiblat di Kota Madinah, Menghadap ke Ka'bah dan Palestina

Masjid Qiblatain saksi turunnya wahyu perubahan arah kiblat.

Sejumlah jamaah dari berbagai negara mendirikan shlat di Masjid Qiblatain, Madinah.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Sejumlah jamaah dari berbagai negara mendirikan shlat di Masjid Qiblatain, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Karta Raharja Ucu dari Madinah

MADINAH -- Ketika masih berada di Makkah, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam selalu sholat berada di sisi selatan Ka'bah antara sudut Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Alasannya, perintah sholat masih menghadap ke arah Masjidil Aqsa.

Baca Juga

Namun, ketika hijrah ke Madinah, Rasulullah tak bisa lagi menghadap Ka'bah karena Masjidil Aqsa berada di sebelah utara Kota Madinah, sementara Ka'bah berada di sebelah selatan Kota Madinah.

Setelah 16 bulan penantian, suatu waktu wahyu turun dari Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad untuk memindahkan arah kiblat yang semula menghadap Masjidil Aqsa menjadi menghadap ke Ka'bah di Makkah. Saat wahyu turun, Rasulullah sedang memimpin Sholat Dzuhur di Kota Madinah sehingga beliau berputar 180 derajat untuk  berganti kiblat.

Saat itu, turun wahyu Surah Al Baqarah ayat 144 yang memerintahkan umat Muslim agar memalingkan wajah (berkiblat) ke Masjidilharam (Fawalli wajhaka sathral Masjidilharam).

"Di mana pun berada, palingkanlah mukamu ke arah itu (wa khaitsu ma kuntum fa wallu wujuhakum syatrahu)."

Sebenarnya Rasulullah sendiri telah... Baca di halaman selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement