REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Muhyiddin dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Begitu tiba di Makkah pada Ahad (19/5/2024) lalu, saya langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah umroh wajib. Saat itu, kawasan Masjidil Haram belum dipenuhi jamaah haji.
Saya bersama rombongan tiba di Masjidil Haram setelah waktu Subuh. Setelah berjalan melewati Pintu King Fahd, kami masuk masjid melalui Pintu King Abdul Azis, yang berada tak jauh dari Zam-Zam Tower.
Sebelum masuk masjid, saya mencopot sandal dan menaruhnya di tote bag. Tak lupa kami juga berdoa:
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيْنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ. اَللّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنى فِيْهَا بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan, dari-Mu-lah datangnya keselamatan, dan kepada-Mu kembalinya semua keselamatan. Maka bangkitkanlah kami, wahai Tuhan, dengan selamat sejahtera, dan masukkanlah ke dalam surga, negeri keselamatan serta kebahagiaan. Maha banyak anugerah- Mu dan Maha Tinggi Engkau, wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kehormatan. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu. Aku masuk masjid ini dengan nama Allah disertai dengan segala puji bagi Allah serta shalawat dan salam untuk Rasulullah."
Usai membaca doa, kami langsung menuju mathaf, yakni tempat thawaf. Di situlah saya pertama kali melihat Ka’bah secara langsung. Perasaan pun bercampur aduk, gembira, merinding, dan takjub.
Baca di halaman selanjutnya...