Ahad 14 Jan 2024 21:27 WIB

Polisi Belanda Berkelahi dengan Demonstran yang Coba Hentikan Pembakaran Alquran

kelompok anti-Islam Pegida mencoba membakar Alquran dibawah perlindungan polisi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin kelompok anti-Islam Pegida di Belanda Edwin Wagensveld menodai Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Den Haag, Belanda, 23 September 2023.
Foto:

Dia juga menyampaikan ketidakpuasannya dengan penanganan polisi terhadap pengunjuk rasa Muslim. Ia mengumumkan rencana untuk mengambil inisiatif di dewan kota untuk tindakan yang lebih kuat terhadap kejahatan kebencian.

Provokasi Terhadap Umat Islam Melonjak

Dalam serangan terhadap Alquran yang dilakukan oleh Wagensveld pada 2022 dan 2023, dilaporkan jika dia membakar Alquran, polisi akan campur tangan karena larangan kebakaran umum, sesuai dengan peraturan ketertiban umum dan keselamatan.

Wagensveld merobek Alquran di bawah perlindungan polisi di depan gedung parlemen sementara Belanda di Den Haag pada 22 Januari 2023, dan sendirian dalam demonstrasi di Utrecht pada 13 Februari.

Demikian pula, pembakaran Alquran yang direncanakan Pegida di Rotterdam pada 22 Oktober 2022 berakhir sebelum dimulai dengan penangkapan Wagensveld. Kelompok-kelompok Muslim berkumpul di lokasi yang direncanakan di Rotterdam meski Pegida mengumumkan pembakaran dan mengorganisir demonstrasi balasan karena aksinya itu tidak dilarang.

Setelah ditahan dan dibebaskan pada hari yang sama, Wagensveld mencoba tindakan serupa di Den Haag pada hari berikutnya. Ia kembali ditangkap oleh polisi karena tidak mematuhi aturan demonstrasi.

Perobekan Alquran tahun lalu...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement