Kamis 09 May 2024 23:11 WIB

Kemenag: Pelaku Kerusuhan di Pamulang Harus Diproses Sesuai Ketentuan

Masyarakat diminta senantiasa menjaga suasana tetap kondusif.

Kondisi rumah kontrakan tempat kejadian perkara (TKP) kericuhan antara sejumlah mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) dengan warga di Jalan Ampera RT 007/RW 002 Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (8/5/2024).
Foto: Republika/Ali Mansur
Kondisi rumah kontrakan tempat kejadian perkara (TKP) kericuhan antara sejumlah mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) dengan warga di Jalan Ampera RT 007/RW 002 Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (8/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie mengatakan telah menyepakati pelanggaran hukum seperti yang terjadi pada kerusuhan di Pamulang, Tangerang Selatan harus diproses sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.

"Kami bersepakat bahwa pelanggaran hukum akan terus diproses sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Baca Juga

Terkait kerusuhan yang terjadi pada Ahad (5/5/2024) lalu, Anna mengatakan Kemenag melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik (Bimas Katolik) sudah menurunkan tim sejak Senin (6/5/2024) dini hari lalu.

 

Ia menyatakan terus berkoordinasi dan mengadakan pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan untuk mencari penyelesaian dari permasalahan yang terjadi.

 

"Saat ini empat pelaku sudah ditangkap oleh pihak yang berwajib," ujarnya.

 

Anna mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjaga suasana tetap kondusif, dengan mengedepankan toleransi, demi menjaga kerukunan antarumat beragama.

 

"Bagi saudara-saudara Umat Kristiani yang memperingati Kenaikan Yesus Kristus, Kementerian Agama mengucapkan selamat menjalankan ibadahnya," ucapnya.

 

Diketahui, sempat viral di media sosial video terkait mahasiswa Universitas Pamulang yang mengalami kekerasan hingga pembacokan saat melakukan ibadah.

 

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah mahasiswa ketakutan dikerumuni massa. Beberapa dari mahasiswa tersebut terkena sabetan senjata tajam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement