Ahad 14 Jan 2024 21:27 WIB

Polisi Belanda Berkelahi dengan Demonstran yang Coba Hentikan Pembakaran Alquran

kelompok anti-Islam Pegida mencoba membakar Alquran dibawah perlindungan polisi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin kelompok anti-Islam Pegida di Belanda Edwin Wagensveld menodai Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Den Haag, Belanda, 23 September 2023.
Foto:

Tahun lalu, pada 18 Agustus dan 23 September, Wagensveld merobek Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Den Haag. Aksinya menuai kemarahan dari Kementerian Luar Negeri Turki. Turki mengutuk penyebaran serangan provokatif yang diizinkan dengan kedok kebebasan berekspresi di negara-negara Eropa.

Sejak itu, Turki berulang kali meminta pihak berwenang di Belanda, serta negara-negara Barat lainnya mengambil tindakan mendesak dan efektif terhadap siapapun yang menodai Alquran. Penodaan Alquran terjadi di Denmark dan Swedia sepanjang 2023,

Denmark mengesahkan undang-undang yang membuatnya ilegal untuk menodai teks suci apa pun di depan umum pada awal Desember. Ini terjadi setelah satu tahun di mana lebih dari 500 protes terjadi yang melibatkan pembakaran Aquran di depan kedutaan besar negara-negara Muslim, tempat ibadah, dan lingkungan imigran.

Bagi umat Muslim, Alquran merupakan firman Allah yang sakral, sehingga menodainya memicu kemarahan seluruh umat Muslim di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement