REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menyalurkan bantuan sosial tahun 2023 untuk 537 orang pemuka agama Islam, Hindu dan Budha dengan total nilai Rp2,6 miliar.
Bantuan sosial tersebut diserahkan langsung Bupati Manokwari Hermus Indou yang didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Manokwari Jaka Mulyanta, di Manokwari, Rabu (13/12/2023).
"Bantuan tersebut diperuntukkan kepada 524 pemuka agama Islam, delapan pemuka agama Hindu dan lima pemuka agama Budha sehingga totalnya 537 orang. Sedangkan untuk agama Nasrani akan diserahkan tersendiri, rencananya sebelum perayaan natal pemda,” katanya.
Bantuan sosial tersebut bersumber dari dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Kesbangpol Manokwari tahun 2023. Tiap-tiap pemuka agama mendapatkan bantuan Rp5 juta per orang untuk tahun ini.
Menurutnya, pemberian bantuan tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap para tokoh agama. Keberadaan tokoh agama punya peran penting untuk membentuk masyarakat yang religius sehingga membantu meningkatkan moral warga masyarakat.
"Untuk pemuka agama Islam terdiri atas imam masjid, marbot, guru ngaji dan pengurus jenazah. Tujuan bantuan sosial agama ini untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Manokwari sebagai mercusuar peradaban di tanah Papua dengan berlandaskan pada nilai-nilai kearifan lokal yang beradab dan religius," katanya.
Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan bansos tersebut merupakan wujud apresiasi dan terima kasih pemerintah daerah terhadap seluruh tokoh agama yang sudah membantu pemerintah melayani masyarakat.
"Bentuk pelayanan tidak hanya fisik saja, tetapi juga rohaniah. Dengan membangun rohaniah warga diharapkan dapat memperkuat dan memperkokoh persatuan, kesatuan dan ketahanan nasional di Kabupaten Manokwari," ujarnya.
Pemerintah punya komitmen untuk membantu seluruh pemuka agama di Kabupaten Manokwari. Meski disadari besaran bantuan belum maksimal karena hanya Rp5 juta per tahun. Pemkab Manokwari memiliki keterbatasan anggaran daerah dan beban biaya pembangunan yang cukup besar tahun ini.
“Diharapkan bantuan sosial ini mampu memberikan penguatan kapasitas dan peran pemuka agama, sekaligus menambah semangat supaya lebih giat lagi melaksanakan tanggung jawab ke depannya,” katanya.
Bupati juga berpesan agar para pemuka agama dapat terus bersama pemerintah mewujudkan toleransi dan kerukunan di Manokwari. Seluruh tokoh agama diajak prioritaskan moderasi beragama dan kebersamaan sehingga membuat masyarakat di Manokwari semakin lebih baik dan maju.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Manokwari Zainal Hasanudin mengapresiasi pemerintah yang telah menggandeng DMI untuk mendata para pemuka agama agar mendapat bantuan sosial.
Apalagi kuota bantuan sosial untuk pemuka agama Islam mengalami penambahan hampir 100 persen dibanding tahun lalu yang hanya berjumlah 263 orang.
"Bertahun-tahun pengurus jenazah dan guru mengaji tidak pernah tersentuh bantuan sosial, hanya imam dan marbot masjid saja. Baru tahun ini dalam kepemimpinan Bupati Hermus Indou, akhirnya bisa memberikan perhatian pada guru mengaji dan pengurus jenazah," ujarnya.