Senin 10 Nov 2025 22:46 WIB

3 Ulama Indonesia Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Pemerintah, Apa Maknanya?

Pemerintah berikan gelar pahlawan untuk 10 tokoh nasional.

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Keluarga penerima gelar pahlawan nasional bersiap mengikuti upacara pemberian gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional ke sepuluh tokoh, yakni Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Almarhumah Marsinah, Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin, Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dan Almarhum Zainal Abidin Syah.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Keluarga penerima gelar pahlawan nasional bersiap mengikuti upacara pemberian gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional ke sepuluh tokoh, yakni Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Almarhumah Marsinah, Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin, Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dan Almarhum Zainal Abidin Syah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk sepuluh tokoh di Istana Negara, Jakarta pada Senin (10/11/2025). Di antara yang mendapat gelar pahlawan nasional adalah Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil dari Bangkalan, Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Sumatera Barat dan Almarhum KH Abdurrahman Wahid yang dikenal sebagai Gusdur.

Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dan Gusdur adalah ulama yang banyak berjasa bagi bangsa dan negara. Menanggapi dianugerahkannya gelar pahlawan kepada tiga ulama tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan bahwa merasa bangga sebagai santri ketika ulama mendapat penghargaan sebagai gelar pahlawan.

Baca Juga

"Ya tentunya merasa bangga sebagai santri ketika peletak paham keagamaan yang wasathi mendapat pengharhargaan sebagai pahlawan nasional," kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Senin (10/11/2025)

Menurutnya, Syaikhona Kholil itu sebenarnya guru dari para pahlawan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu Kiai As'ad Syamsul Arifin dan Kiai Hasyim Asy'ari pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Kiai Cholil mengungkapkan apa yang dilakukan Presiden suatu penghargaan negara kepada ulama yang dapat memotivasi aktivis keagamaan agar selalu memadukan antara pejuang keagamaan dan kebangsaan.

"Sebab satu kesatuan antara memperjuangkan Islam dan membela Tanah Air," ujar Kiai Cholil.

Di lokasi terpisah, Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon menyampaikan sepuluh tokoh yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025 merupakan hasil usulan dari masyarakat yang diajukan sejak tingkat daerah.

"Nama-nama ini sebagaimana sudah diketahui adalah nama-nama yang merupakan usulan dari bawah, usulan dari masyarakat yang telah diterima sejak di kabupaten/kota, dan kemudian ada tim peneliti dan tim pengkaji gelar di tingkat daerah," ujar Fadli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

photo
Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-4 RI almarhum K.H. Abdurrahman Wahid yang diterima oleh isteri Gus Dur Sinta Nuriyah dan anaknya Yenny Wahid saat pemberian gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). (Edwin Putranto/Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement