Senin 10 Nov 2025 21:53 WIB

Guru Besar Undip: Pahlawan Hari Ini tak Lagi Bertempur di Medan Perang tapi Berjuang Lawan Kemalasan

Semangat 10 November diminta untuk dihidupkan kembali dalam bentuk etika publik.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono.
Foto: Dok. Pri
Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Singgih Tri Sulistiyono menegaskan, Hari Pahlawan 10 November bukan hanya peringatan pertempuran di Surabaya. Hari Pahlawan dinilai merupakan momentum lahirnya kesadaran kolektif bangsa tentang arti kemerdekaan yang diperjuangkan melalui pengorbanan dan solidaritas.

Dalam momentum Hari Pahlawan ini, ia pun meminta generasi muda untuk berjuang melawan kemalasan berpikir. “Kalau dulu perjuangan dilakukan dengan senjata, kini perjuangan adalah melawan kemalasan berpikir, korupsi nilai, dan hilangnya idealisme,” ujar Singgih dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (10/11/2025).

Baca Juga

Menurut dia, tantangan bangsa saat ini bukan hanya dalam bentuk ancaman fisik dari luar, tetapi penjajahan nilai seperti individualisme dan pragmatisme yang melemahkan kepedulian sosial.

"Keberanian moral masa kini adalah keberanian menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Semangat gotong royong juga harus dihidupkan untuk melawan korupsi, perpecahan, dan ketidakadilan sosial,”kata dia.

Ia menegaskan, pahlawan hari ini bukan lagi bertempur di medan perang, tetapi berjuang melawan kemalasan, korupsi, intoleransi, dan apatisme sosial. "Pahlawan masa kini adalah mereka yang berkontribusi nyata bagi bangsa melalui kerja keras, inovasi, solidaritas, dan kejujuran,” kata dia.

Ia pun menyerukan agar semangat 10 November dihidupkan kembali dalam bentuk etika publik dan komitmen kebangsaan. “Setiap tindakan, sekecil apa pun, seharusnya menjadi bagian dari perjuangan membangun Indonesia yang berkeadaban dan berintegritas,” jelas sejarawan sekaligus Ketua DPP LDII ini. 

photo
Plakat gelar pahlawan nasional terlihat saat pemberian gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). - (Edwin Putranto/Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement