Rabu 09 Mar 2016 19:03 WIB

MUI Minta Polisi Bergerak Sita Poster Gay di Puskesmas

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agung Sasongko
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnaen meminta Kepolisian Republik Indonesia menyita poster yang menggambarkan pasangan gay dan pria bertelanjang dada yang mendompleng kampanye HIV AIDS di seluruh Indonesia.

"(Libatkan kepolisian) perlu. Kalau memang pemerintah benar menolak LGBT maka kepolisian harus bergerak, kan dia abdi negara, tidak usah menunggu perintah," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (9/3).

Tengku menilai, polisi sebagai abdi negara seharusnya tidak menunggu perintah pemerintah untuk menghentikan propaganda kaum LGBT. "Apa polisi harus menunggu moral anak bangsa hancur dulu baru bergerak," lanjutnya.

Sebab, ia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh di media, pemerintah telah menyatakan menolak kampaye dan promosi kaum LGBT di Indonesia. Selain itu, Ketua Umum Mathla'ul Anwar itu juga mengimbau kepada seluruh jajaran anak negeri agar memboikot dan mengawasi seluruh produk yang mendukung LGBT.

"Kan pemerintah menolak LGBT, polisi harus bergerak cepat. Buat apa polisi terima gaji dari negara kalau bergerak lambat. Kita curiga di seluruh Indonesia dan ini sudah ada skenario dari asing," tuturnya menambahkan.

Sebelumnya beredar di media sosial soal poster yang menggambarkan pasangan gay di beberapa Puskesmas, salah satunya Puskesmas Kecamatan Senen, pada Ahad (6/3). Poster tersebut menggambarkan pasangan gay, bertuliskan 'Aku Bisa Jalani, Aku Bisa Jaga Diri'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement