Ahad 10 Jan 2016 16:19 WIB

Bambang Mulyadi dari Takut ke Masjid Hingga Ajak Tukang Main Kartu Mengaji

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mengaji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mula-mula, mereka hanya ngaji sekitar setengah jam. Selepas itu, main kartu seperti biasa sampai jam 1 malam. Lama-lama meningkat, ngaji satu jam, main kartu sampai jam 10 malam.

Terus-menerus, akhirnya kebiasaan main kartu itu hilang dengan sendirinya.  Setelah bisa membaca Alquran, mereka kemudian juga belajar shalat. Akhirnya, semua lepas dari ketidaktahuan masalah agama.

Bambang mengenang masa-masa itu dengan penuh kebahagiaan. "Mulai dari saya seorang yang kasar, katakan lah bergaya preman, alhamdulillah dapat hida yah semua itu jadi berubah," kesan pria yang menekuni olah raga tinju puluhan tahun ini.

Terhitung dari waktu pengucapan syahadat, kira-kira hampir sepuluh tahun dia baru menjalankan agama Islam. Setelah bisa mengaji dan shalat, dia mulai berkomitmen untuk serius menjalankan agamanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement