Ahad 10 Jan 2016 16:19 WIB

Bambang Mulyadi dari Takut ke Masjid Hingga Ajak Tukang Main Kartu Mengaji

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi).
Foto: avizora.com
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Temannya pun menyarankan agar dia memohon kepada Yesus. Selama hampir sebulan, Bambang menjalani saran itu. "Di situ, baru nalar saya itu jalan," ungkap lelaki yang kini menjadi PNS Pengadilan Tinggi Yogyakarta itu.

Dia berpikir, tidak mungkin Yesus dan Bunda Maria bisa memberikan celana yang dia impikan.  Iman Bambang pun bergolak. Pikirannya kacau. Dia merasa antara fakta dan keyakinan bertolak belakang. Tak mungkin pula meminta kepada Tuhan yang diyakininya itu.

Tanpa banyak kata, Bambang langsung keluar dari gereja. Keputusannya mendapat reaksi keras dari pihak gereja. "Gereja ribut karena saya aktivis gereja waktu itu. Dikejar terus," lanjut dia.

Keluar dari gereja tidak lantas membuat Bambang masuk Islam. Dia sudah terdoktrin Islam itu kasar, keras, dan sulit. Anggapan itu membuat dia sama sekali tidak berniat melirik Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement