REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil Tanwir Muhammadiyah bertema 'Untuk Pencerahan Dan Solusi Permasalahan Bangsa' di Bandung, 21-24 Juni, salah satunya menghasilkan rekomendasi agar nilai-nilai Pancasila diimplementasikan secara sungguh-sungguh.
"Nilai-nilai Pancasila belum diimplementasikan secara sungguh-sungguh dalam penyelenggaraan negara dan bermasyarakat," papar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Agung Danarto, saat membacakan Pokok Pikiran Tanwir Muhammadiyah 2012 di Hotel Horison, Bandung, Ahad (24/6).
Hal ini terlihat dari maraknya praktek-praktek korupsi, friksi-friksi dalam masyarakat, belum terwujudnya pemerataan atas hasil pembangunan nasional, serta tingginya angka kemiskinan.
"Pancasila bukan agama, akan tetapi substansinya mengandung dan sejalan dengan nilai-nilai Islam. Pancasila merupakan rahmat Allah untuk bangsa Indonesia yang merdeka dan berkemajuan," kata Agung.
Muhammadiyah, kata Agung, menegaskan sikap dan pandangan bahwa Pancasila merupakan konsensus nasional terbaik untuk mencapai cita-cita nasional.
"Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah negara perjanjian atau kesepakatan (Darul 'Ahdi), negara kesaksian dan pembuktian (Darus Syahadah), dan negara yang aman dan damai (Darussalam).
Dengan demikian diperlukan institusionalisasi dan substansialisasi atas nilai-nilai yang terbuka dan dinamis dalam berbangsa dan bernegara," tutur Agung.