Selasa 26 Aug 2025 10:06 WIB

Israel Sesumbar Panggil 60 Ribu Pasukan Cadangan, Ingin Tahu Berapa Duit yang Dikeluarkan?

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Tentara Israel di dekat kendaraan pengangkut personel lapis baja mereka kembali dari Jalur Gaza menuju Israel, Selasa, 29 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Tentara Israel di dekat kendaraan pengangkut personel lapis baja mereka kembali dari Jalur Gaza menuju Israel, Selasa, 29 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Keputusan pemerintah Israel untuk menduduki Kota Gaza menimbulkan kekhawatiran di Tel Aviv karena keseriusan dan ketidakjelasan langkah tersebut, serta dampaknya yang merugikan secara ekonomi lebih dari 22 bulan setelah perang di Jalur Gaza.

Pemerintah Benjamin Netanyahu belum mencapai tujuan perang yang dinyatakan dalam Operasi Kereta Gideon 1, yang menelan biaya sekitar 7,2 miliar dolar AS dan pemanggilan ratusan ribu tentara cadangan oleh tentara penjajah menyebabkan biaya yang tinggi dan menimbulkan dampak negatif pada situasi keuangan Israel.

Baca Juga

Perkiraan di Israel menunjukkan Operasi Kereta Gideon 2 akan membebani keuangan negara sebesar 3,3 miliar dolar AS di saat defisit fiskal yang diperkirakan terjadi pada anggaran 2025 diperkirakan meningkat sebesar 5,2 persen.

Anggaran personel

• Sebanyak 370 ribu personel ipanggil sejak awal perang

• 110 juta dolar AS: Biaya harian untuk memobilisasi tentara cadangan

Biaya seorang prajurit cadangan dua kali lipat dari biaya prajurit reguler

• 13,3 ribu dolar AS: Biaya bulanan rata-rata untuk seorang prajurit cadangan

• 7,5 ribu dolar AS: Biaya bulanan rata-rata seorang prajurit reguler.

Biaya bulanan prajurit cadangan berdasarkan kelompok usia:

• Lebih dari 17 ribu dolar AS untuk usia 40-45 tahun

• Lebih dari 15 ribu dolar AS untuk usia 31-39 tahun

• Lebih dari 9.000 ribu AS untuk mereka yang berusia antara 22 dan 30 tahun.

Sepekan yang lalu, sebuah komite di Knesset Israel menyetujui perpanjangan "Perintah 8" untuk memanggil tentara cadangan setelah kebutuhan hukum untuk secara resmi memperpanjang operasi Perintah 8 muncul, dengan berlanjutnya perang.

Sejak awal perang genosida di Jalur Gaza, tentara Israel telah memanggil tentara cadangan dengan menggunakan "Perintah 8", yang memungkinkan pemanggilan mendesak dan ekstensif dalam situasi darurat, seperti perang, dengan otorisasi sementara dari pemerintah tanpa memerlukan persetujuan Knesset.

BACA JUGA: Perang Iran Israel Segera Meletus dalam Skala Lebih Besar dan Mengerikan?

Kepala Staf Israel Eyal Zamir mendukung ide utama dari rencana untuk menduduki kembali Jalur Gaza sepenuhnya, setelah Kabinet Israel menyetujui rencana yang diajukan oleh Netanyahu pada tanggal 8 Agustus, yang memicu kritik global.

Rencana tersebut dimulai dengan pendudukan Kota Gaza dengan menggusur hampir satu juta warga Palestina di kota tersebut ke selatan, kemudian mengepung kota dan melakukan serangan ke dalam komunitas pemukiman, di tengah meningkatnya pembicaraan di Israel tentang keinginan untuk menghancurkan Gaza secara sistematis.

photo
Peta Blokade Gaza - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement