Ahad 16 Nov 2025 09:23 WIB

Survei Ini Bongkar 4 Tuduhan Miring Terhadap Hamas dan Perlawanan Gaza

Mayoritas rakyat Palestina masih mendukung Hamas dan kelompok perlawanan.

Seorang ibu bersama anaknya berjalan di antara tenda-tenda saat hujan turun di kamp sementara di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (14/11/2025). Tenda-tenda pengungsian warga Gaza tak mampu menahan hujan yang turun di musim dingin. Saat hujan deras mengguyur, ribuan keluarga pengungsi menghadapi babak baru dari penderitaan panjang mereka. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat para pengungsi tanpa perlindungan sama sekali di tengah hawa dingin yang menusuk kulit.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Seorang ibu bersama anaknya berjalan di antara tenda-tenda saat hujan turun di kamp sementara di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (14/11/2025). Tenda-tenda pengungsian warga Gaza tak mampu menahan hujan yang turun di musim dingin. Saat hujan deras mengguyur, ribuan keluarga pengungsi menghadapi babak baru dari penderitaan panjang mereka. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat para pengungsi tanpa perlindungan sama sekali di tengah hawa dingin yang menusuk kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kami tidak memiliki cara untuk mengetahui arah dan tren opini publik Palestina selain melalui survei opini publik yang dilakukan lembaga survei yang terus-menerus menyelidiki opini publik Palestina dan secara objektif memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang ada dalam pikiran mereka.

Terutama karena pemilihan umum terakhir di Palestina dilakukan dua dekade lalu, dan referendum bukanlah alat yang diakui di sebagian besar—jika tidak semua— negara-negara Arab.

Baca Juga

Keterikatan kita pada jajak pendapat dan harapan baru terhadapnya semakin meningkat, di tengah layar yang dipenuhi dengan klaim-klaim dari para politisi dan komentator, yang mengklaim bahwa pandangan mereka mewakili pendapat mayoritas rakyat Palestina.

Mereka ingin kita mempercayai klaim-klaim tersebut, sambil mengejek dan meragukan survei dan pihak yang melakukannya, terutama ketika angka dan persentase survei bertentangan dengan kepentingan dan interpretasi mereka sendiri.

Dalam survei terbaru Dr Khalil Shqaqi, yang dilakukan di Gaza dan Tepi Barat pada akhir Oktober 2025, kita dapat mengetahui jawaban opini publik Palestina terhadap pertanyaan dan dilema terpenting yang dihadapi Palestina, Gaza, dan perlawanan.

Hal tersebut dengan menyadari bahwa hasil ini memiliki margin kesalahan dan kebenaran, dan bahwa opini publik pada dasarnya bersifat berubah-ubah, tetapi tidak berubah secara drastis, kecuali jika terjadi kudeta dalam jalannya peristiwa dan perkembangan, seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023.

Seperti yang terjadi sekarang, setelah lebih dari dua tahun perang pembersihan dan pemusnahan. Jadi, apa yang dapat kita simpulkan dari hasil survei ini, dan apa yang ingin disampaikan oleh rakyat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza?

Pertama, mengenai inisiatif Trump dan tanggapan Hamas terhadapnya

Ketika hampir tiga perempat warga Palestina menyatakan bahwa mereka mengetahui inisiatif Trump.

photo
Warga Palestina menunggu untuk mendapatkan bantuan makanan di dapur umum di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Jumat (31/10/2025). Krisis kemanusiaan masih terjadi di Jalur Gaza. Pembatasan ketat yang diberlakukan Israel terhadap masuknya bantuan memperparah penderitaan warga yang masih hidup di tengah reruntuhan. UNRWA menyatakan, sejak perjanjian gencatan senjata diberlakukan, hanya kurang dari separuh bantuan yang disepakati berhasil masuk ke Gaza. Data Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat, baru sekitar 1.500 truk bantuan yang berhasil masuk ke Gaza sejak perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025 lalu. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement