Jumat 25 Jul 2025 17:43 WIB

Inggris Dukung Pengakuan Kedaulatan Negara Palestina, Kapan Susul Prancis?

Keir Starmer menyatakan, kedaulatan hak yang tak dapat dicabut dari rakyat Palestina.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Perdana Menteri Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer tiba di 10 Downing Street, London, Jumat (5/7/2024).
Foto: James Manning/PA via AP
Perdana Menteri Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer tiba di 10 Downing Street, London, Jumat (5/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pemerintah Inggris mendukung pengakuan resmi atas negara Palestina di masa depan. Meski demikian, Inggris yang juga terlibat dalam pembentukan negara Israel di masa lalu itu mengatakan, prioritas utama saat ini adalah meringankan penderitaan di Gaza dan memastikan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Pemerintah Inggris secara berturut-turut telah menyatakan akan secara resmi mengakui negara Palestina pada waktu yang tepat, tanpa pernah menetapkan jadwal atau spesifikasi kondisi untuk hal tersebut. 

Baca Juga

“Kami menginginkan kedaulatan Palestina, kami mendambakannya, dan kami ingin memastikan kondisi yang memungkinkan solusi politik jangka panjang semacam itu dapat berkembang,” kata Menteri Sains dan Teknologi Inggris, Peter Kyle kepada Sky News, Jumat (25/7/2025).

“Tapi saat ini, hari ini, kita harus fokus pada apa yang dapat meringankan penderitaan yang ekstrem dan tidak beralasan di Gaza harus menjadi prioritas kita hari ini,” ujar dia, dikutip dari laman Gulf Today, Jumat (25/7)

Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis berencana mengakui negara Palestina pada September 2025 di Sidang Umum PBB. Rencana Prancis mendapat kecaman keras dari Israel dan Amerika Serikat (AS). Dua negara utama di balik terjadinya aksi genosida di Gaza.

Dalam pernyataannya pada Kamis, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa kedaulatan adalah hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina. Dia mengulang seruannya untuk gencatan senjata sebagai langkah yang diperlukan menuju tercapainya solusi dua negara.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement