REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu hari, Abu Musa al-Asy'ari sedang menemani Nabi Muhammad SAW dalam sebuah kebun di Madinah. Saat keduanya sedang mengobrol, terdengar suara salam dari luar pagar kebun.
"Bukalah gerbang untuknya, dan sampaikan kepadanya kabar gembira bahwa baginya surga," kata Rasulullah SAW.
Sahabat ini pun membukakan gerbang untuk tamu tersebut, yang ternyata adalah Abu Bakar ash-Shiddiq. Mendengar pesan Rasulullah SAW yang disampaikan melalui Abu Musa, ayahanda 'Aisyah itu mengucapkan hamdalah.
Beberapa saat kemudian, terdengar lagi suara salam dari luar gerbang. "Bukalah gerbang untuknya, dan sampaikan kepadanya kabar gembira bahwa baginya surga," sabda Nabi SAW.
Abu Musa pun berjalan untuk membuka gerbang. Tampaklah Umar bin Khattab di sana. Ia lalu menyampaikan kabar dari Rasulullah SAW kepada al-Faruq.
"Alhamdulillah," kata Umar.
Ketika orang-orang di dalam kebun ini sedang mengobrol, terdengar lagi suara laki-laki mengucapkan salam di luar pintu gerbang. Nabi SAW bersabda, "Bukalah gerbang untuknya, dan sampaikan kepadanya kabar bahwa baginya surga dan musibah yang akan menimpanya."
Abu Musa membuka gerbang, dan tampaklah Utsman bin Affan di hadapannya. Sabda Rasulullah SAW itu dikabarkan kepadanya.