Ahad 08 Jun 2025 07:30 WIB

Iran Dapatkan Dokumen Rahasia Berisi Fasilitas Nuklir Israel, Giliran Zionis yang Terancam

Netanyahu mengancam akan menyabotase upaya diplomatik dengan menyerang nuklir Iran.

Foto satelit pada 1971 menunjukkan bangunan yang nantinya menjadi  Pusat Riset Nuklir Shimon Peres di Dimona, Israel. Saat itu Amerika Serikat mulai mencurigai Israel mengembangkan senjata nuklir.
Foto: US Geological Survey via AP
Foto satelit pada 1971 menunjukkan bangunan yang nantinya menjadi Pusat Riset Nuklir Shimon Peres di Dimona, Israel. Saat itu Amerika Serikat mulai mencurigai Israel mengembangkan senjata nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Badan Intelijen Iran dilaporkan telah berhasil memperoleh  dokumen strategis sangat rahasia yang terkait dengan Israel. Sumber-sumber Al Mayadeen pada Sabtu (7/6/2025), menyatakan, bahwa data tersebut mencakup ribuan dokumen yang terkait dengan proyek-proyek pendudukan Israel dan fasilitas-fasilitas nuklirnya.

Menurut sumber-sumber tersebut, operasi intelijen itu terjadi beberapa waktu lalu. Meski demikian, volume dokumen yang sangat besar dan kebutuhan untuk mengangkut seluruh barang dengan aman ke Iran memerlukan kerahasiaan masalah tersebut.

Baca Juga

"Telah dipastikan bahwa seluruh dokumen tersebut telah mencapai lokasi aman yang telah ditentukan," sumber-sumber tersebut mengatakan kepada Al Mayadeen yang dikutip Republika, Ahad (8/6/2025).

Sumber tersebut  menambahkan bahwa volume materi dokumen intelijen itu sangat besar sehingga hanya meninjau dokumen-dokumen tersebut, beserta foto-foto dan video yang menyertainya. Peninjauan itu pun disebut akan memakan waktu yang sangat lama.

Perkembangan ini terjadi di tengah latar belakang ketegangan antara Iran dengan Israel. Pihak penjajah dilaporkan terus mendorong aksi militer terhadap kemampuan nuklir Iran, sebuah langkah yang telah diperingatkan oleh Teheran.

Ketegangan terus meningkat

Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, menekankan bahwa bukan fasilitas nuklir Iran yang akan dihancurkan melainkan target entitas pendudukan Israel.

Salami menggarisbawahi hal ini dengan jelas dan tegas, dalam pernyataan eksklusif yang diberikan kepada Al Mayadeen pada 4 Juni. “Israel sangat menyadari kemampuan kami," kata Jenderal IRGC tersebut sambil menekankan bahwa jika Iran diserang, semua pihak yang terlibat akan menyesal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement