Selasa 03 Jun 2025 10:05 WIB

Negara Muslim Ini Datangkan Pasukan Bengis Israel untuk Latihan Bersama, Umat Islam Murka

Rabat mengundang tentara Israel yang membantai pengemudi ambulans di Gaza.

Brigade Golani bergabung dengan latihan militer Singa Afrika 2025 yang diikuti 40 negara.
Foto: X
Brigade Golani bergabung dengan latihan militer Singa Afrika 2025 yang diikuti 40 negara.

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT — Maroko merupakan salah satu negara berpopulasi Muslim di Afrika. Meski demikian, genosida di Jalur Gaza tidak membuat negara kerajaan tersebut untuk menjalin hubungan dengan Israel. 

Robert Inlakesh, jurnalis senior Palestine Chronicle mengungkapkan, Maroko tidak hanya terus berupaya memasok militer Israel, yang menyebabkan protes dan pemogokan yang meluas. Rabat bahkan mengundang tentara Israel, yang melakukan salah satu pembantaian pengemudi ambulans paling terkenal di Gaza, untuk melakukan latihan gabungan.

Baca Juga

Pada periode 14 April- 23 Mei, sekitar 40 negara berpartisipasi dalam latihan militer Singa Afrika 2025. Serangkaian latihan tersebut berlangsung antara angkatan bersenjata Israel dan Maroko. Video mulai muncul secara daring, yang menunjukkan Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko berlatih bersama pasukan darat Israel.

Terungkap, militer Maroko sedang mengerjakan latihan yang dirancang untuk mencapai kemahiran dalam melakukan manuver terowongan bersama, menggunakan mesin tak berawak untuk menembus zona target. Hal tersebut mirip dengan jenis operasi yang telah dilakukan Israel di dalam Jalur Gaza.

Skandal itu berlanjut lebih jauh. Unit Israel yang diundang untuk berpartisipasi dalam latihan gabungan oleh pimpinan di Rabat adalah 'Sayaret Golani' dari Brigade Golani. Unit khusus yang terungkap telah melakukan pembantaian yang disengaja dan memalukan terhadap 15 petugas medis Palestina, pekerja PBB, dan pengemudi ambulans hanya dua bulan sebelumnya.

 
photo
Anggota Brigade Golani dengan panji kuning berbaris di perbatasan Israel-Gaza. - (IDF)

Insiden ini memicu kemarahan dan kecaman internasional setelah video dan kesaksian saksi mata mengungkap ruang lingkup kriminalitas yang terlibat dalam pembantaian brutal tersebut.

Tidak hanya jenazah 15 warga Palestina yang dikuburkan di kuburan massal oleh Sayaret Golani, tetapi ambulans juga dihancurkan dan dikubur dalam upaya untuk menutupi kejahatan perang yang mencolok. Menurut analisis audio dari video yang bocor tentang insiden tersebut, beberapa korban ditembak mati dari jarak hanya belasan meter.

Detail ini, yang semuanya menjadi pengetahuan umum, dan juga fakta bahwa tidak seorang pun dihukum atas pembantaian tersebut, unit tersebut tetap diundang ke Agadir, Maroko, untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam melaksanakan operasi tempur bawah tanah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement