REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja para petugas haji selama fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, utamanya saat prosesi melempar jumrah di Jamarat, Arab Saudi.
Dalam kunjungannya ke sejumlah titik pelayanan, Wamenag menyaksikan langsung dedikasi dan kerja keras para petugas yang bertugas melayani jamaah haji Indonesia.
"Petugas memang bekerja. Mereka melayani. Saya pun karena pakaian saya seperti ini jadi sasaran juga, tapi syukurlah pasukan lengkap. Saya bawa dokter, saya bawa obat, saya bawa makanan karena ada yang kelaparan, ada yang dehidrasi," ujar Romo Syafi’i di Mina, Ahad (8/6/2025).
Romo Syafi’i menyebutkan sekitar 90 persen petugas menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara sisanya dapat dikatakan tidak bermalas-malasan, tetapi mengalami kelelahan fisik sehingga membutuhkan istirahat.
"Mereka duduk sebentar, minum sebentar. Alhamdulillah. Dan ini petugas saya bekerja, karena kalau ada yang tidak bekerja, tugas kami memulangkannya," kata Romo.

Terkait kondisi di Jamarat, dia mengaku menemukan beberapa jamaah tersesat saat melempar jumrah dan kesulitan menemukan petugas. Wamenag pun menyoroti pentingnya koordinasi antara pemerintah Indonesia dan otoritas Arab Saudi.
Sejumlah petugas keamanan Saudi memperlakukan petugas haji Indonesia seperti jamaah pada umumnya. Mereka bahkan ada yang diminta pergi atau tidak boleh bersiaga di jalur lintasan jamaah haji Indonesia. Maka dari itu perlu dukungan dari otoritas Arab Saudi.
"Kita harus ada komunikasi antara Kemenag dan Dubes dengan Pemerintah Arab Saudi agar petugas kita tidak diperlakukan seperti jamaah biasa. Ada yang ingin mendampingi jamaah ke atas tapi diusir," kata dia.
Lihat postingan ini di Instagram