REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan kerja sama yang lebih kuat antara negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) untuk mengakhiri kekejaman Israel di Gaza.
Berbicara kepada wartawan usai melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Putra, Putrajaya, Sabtu (7/6/2025), Anwar menekankan pentingnya upaya kolektif regional dan internasional untuk mengakhiri konflik berkepanjangan dan penderitaan rakyat Palestina.
"Kami telah menyampaikan sikap kami (melalui pernyataan Wisma Putra), tetapi ini tidak bisa menjadi upaya satu negara saja. Seperti yang kita lihat dalam keterlibatan baru-baru ini dengan negara-negara Teluk, ada konsensus bersama," jelas Anwar seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama.
Dia memandang ASEAN, negara-negara Teluk, dan beberapa negara lain dapat bersatu untuk memberikan pesan yang jelas dan tekanan kuat kepada dunia untuk menghentikan kebrutalan Israel.
Ia menanggapi penggunaan hak veto Amerika Serikat pada rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan pencabutan pembatasan bantuan kemanusiaan.
Malaysia telah menyatakan penyesalan dan kekecewaan yang mendalam atas kegagalan berulang DK PBB tersebut dalam mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera dan berkelanjutan, serta pencabutan pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza.