Ahad 08 Jun 2025 09:59 WIB

Dokumen yang Didapat Lebih dari Nuklir, Begini Cara Intelijen Iran Membobol Data Rahasia Israel

Tel Aviv mengalami pukulan keamanan dan intelijen terberat dalam sejarahnya.

Intelijen, ilustrasi
Intelijen, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Intelijen Iran dilaporkan telah memperoleh harta karun berupa data intelijen Israel. Dokumen rahasia tersebut meliputi informasi sensitif tentang aktivitas nuklir Israel, infrastruktur penting, dan skema pengembangan untuk kawasan tersebut.

Menurut sumber Al Mayadeen yang dilansir Republika, Ahad (8/6/2025), Operasi Teheran berhasil mengambil sejumlah besar dokumen sensitif. Operasi tersebut membuat jebolnya sistem keamanan terhadap Israel, ujar koresponden Al Mayadeen di Teheran, Siavash Fallahpour.

Baca Juga

Fallahpour menambahkan bahwa rincian lebih lanjut akan diungkapkan bersama dengan rekaman dokumen tersebut. Koresponden Al Mayadeen di Teheran mencatat bahwa individu yang ditangkap di Tel Aviv baru-baru ini dapat dihubungkan dengan operasi Iran.

Penuh kejutan

Fallahpour menyatakan, pengungkapan dokumen-dokumen tersebut oleh Iran pada waktu tertentu, membawa makna yang signifikan di beberapa bidang. Dia menekankan, Tel Aviv mengalami pukulan keamanan dan intelijen terberat dalam sejarahnya.

Ia menambahkan, Iran telah memperkenalkan tahap baru dalam perang intelijen antara Teheran dan Tel Aviv. Koresponden Al Mayadeen menyoroti bahwa pekan-pekan mendatang akan penuh kejutan. Dia menegaskan, Iran telah memaksa badan intelijen Israel ke dalam kondisi kelelahan psikologis.

Menurut dia, Teheran dapat memperoleh dokumen intelijen yang terkait dengan rencana Israel untuk kawasan tersebut, bukan hanya aktivitas nuklirnya.

Mehdi Azizi, Direktur Pusat Visi Baru untuk Studi dan Media, menyatakan, akan ada lebih banyak kejutan dalam beberapa hari mendatang terkait pencapaian Iran. Azizi mengatakan ia mengharapkan aparat intelijen Iran untuk mengungkap beberapa dokumen yang diperoleh dalam beberapa hari mendatang.

photo
Foto satelit pada 1971 menunjukkan bangunan yang nantinya menjadi Pusat Riset Nuklir Shimon Peres di Dimona, Israel. Saat itu Amerika Serikat mulai mencurigai Israel mengembangkan senjata nuklir. - (US Geological Survey via AP)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement