Ahad 08 Jun 2025 06:14 WIB

Jamaah Haji Lansia Diminta Tetap di Tenda, PPIH: Lempar Jumroh Bisa Diwakilkan

Aswadi meminta jamaah haji lansia tetap berada di tenda selama masa lempar jumroh.

Foto siluet jemaah haji saat mereka melempar kerikil saat lempar jumroh di Jembatan Jamarat selama ibadah haji, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023).
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Foto siluet jemaah haji saat mereka melempar kerikil saat lempar jumroh di Jembatan Jamarat selama ibadah haji, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Jamaah haji Indonesia yang lanjut usia (lansia) diminta untuk tidak memaksakan diri melempar jumrah karena bisa diwakilkan agar hajinya tetap sah.

"Ya, sahnya lansia itu yang sudah murur (mabit dengan cara melintas di Muzdalifah) itu sebaiknya berada di Mina ini dengan penuh ketenangan. Tidak boleh memaksakan kehendak untuk Jamarat karena jauhnya jarak yang ditempuh. Sehingga banyak buktinya ketika balik ke maktabnya sudah tersasar ke mana-mana dan lelah," kata Pembimbing Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah Aswadi di Makkah, Sabtu (7/6/2025).

Baca Juga

Aswadi meminta kepada jamaah haji lansia tetap di tenda selama masa lempar jumrah. Dia mengatakan, lempar jumrah para jamaah lansia dapat diwakilkan oleh jamaah haji lainnya atau petugas.

Jamaah haji lansia bisa meminta ketua regu, ketua rombongan, teman satu kloter atau petugas haji untuk mewakili melempar jumrah.

"Nah, karena itu untuk jumrah tanggal 11-12 (Dzulhijjah) untuk nafar awal sebaiknya lempar itu diwakilkan bagi mereka yang memiliki kemampuan dan kekuatan. Sehingga yang lansia nggak usah lempar secara pribadi dan memaksakan kehendak karena keabsahannya itu adalah bisa diwakilkan," ujar Aswadi.

Dia pun mengingatkan jamaah haji untuk menjaga kesehatan agar bisa pulang ke Tanah Air dan kembali berkumpul dengan keluarga. Dia mengatakan lempar jumrah juga bisa dijamak untuk meringankan jamaah.

"Tidak perlu dilakukan sendiri, bahkan jamaah yang ada di tempat kejauhan tidak harus setiap malam berangkat ke Jamarat untuk lempar. Bisa dijamak atau bisa digabungkan harinya itu. Tanggal 11 (Dzulhijjah) tidak lempar, tapi lemparnya itu 12 (Dzulhijjah). Satu tempat untuk dua hari, satu tempat untuk dua hari, satu tempat untuk dua hari lagi. Selesai itu ringan sebenarnya itu. Kenapa kita itu memikirkan persulit ke sana, kemari, tapi tersesat. Ujung-ujungnya itu adalah menyulitkan yang lain," kata Aswadi.

Jamaah haji dapat melakukan nafar awal untuk melanjutkan rukun haji tawaf ifadah, sa'i, dan melakukan tahalul akhir setelah melempar jumrah pada 12 Dzulhijjah atau 9 Juni 2025. Jamaah haji kloter awal akan pulang ke Indonesia via Jeddah mulai 11 Juni mendatang.*

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement