REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 115 kilogram limbah yang berasal dari proses pemotongan hewan kurban di wilayah Kelurahan Angke, Jakarta Barat, dimanfaatkan menjadi pupuk organik.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi mendukung upaya tersebut sebagai tindakan eco-kurban.
"Semangat eco-kurban itu hal penting dalam rangkaian penyelenggaraan Idul Adha setiap tahunnya, baik dari tempat kandang hewan kurban, penyembelihan sampai pembersihan lokasi penyembelihan," kata Hariadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).
Ia mengapresiasi Kelurahan Angke beserta jajaran atas inisiasi mengelola limbah dari hewan kurban untuk dijadikan pupuk organik.
"Pelaksanaan ibadah kurban yang memperhatikan aspek lingkungan berkelanjutan itu memberi manfaat bagi masyarakat dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan," ujar dia.
Sekretaris Kelurahan Angke, Anjas Umaryadi mengatakan upaya itu masih perdana dan masih uji coba dengan rincian sampah padat sebanyak 115 kilogram dan sampah cair sebanyak 22,5 liter.
"Saat ini kami baru mengambil limbah dari lima lokasi pemotongan hewan kurban. Jadi tidak semua lokasi kami ambil limbah karena keterbatasan tempat pengelolaan composting," kata dia.