REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap kuota haji negara lain yang tersisa bisa dialihkan ke Indonesia, seiring tidak terbitnya visa jamaah haji furoda pada musim haji tahun ini.
Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf mengungkapkan saat PKS melakukan kunjungan, terlihat beberapa negara, seperti Uzbekistan, tidak memiliki banyak anggota jamaah haji.
"Nah, mungkin ini pertimbangan proporsional, jatah-jatah negara yang tidak digunakan itu bagusnya diserahkan ke Indonesia," ungkap Muzzammil dalam Konferensi Pers Puncak Acara Penyembelihan Kurban PKS 1446 H di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).
Ia menilai calon jamaah haji di Indonesia sangat banyak sehingga harus menunggu giliran selama 15-20 tahun. Di beberapa daerah, dia mengungkapkan, ada calon jamaah yang menunggu lebih dari 20 tahun.
Muzzammil pun menyampaikan keprihatinannya atas tidak terbitnya visa jamaah haji furoda pada musim haji tahun ini lantaran dirinya mengetahui perasaan calon jamaah yang sudah mendaftar program haji tersebut.
Para calon jamaah haji furoda, sambung dia, sudah rela mengeluarkan biaya yang cukup besar, mengajukan izin kepada keluarga, hingga terbayang-bayang melihat ka'bah."Itu semua orang datang bukan mau bisnis, orang datang mau ibadah. Orang datang rela mengeluarkan biayanya," tuturnya.
Maka dari itu, ia mengutarakan harapannya agar para pemangku kepentingan, yakni Kementerian Agama, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, bisa memperbaiki hal tersebut dengan Kedutaan Arab Saudi.
