REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta — Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) M. Azrul Tanjung, menyampaikan dukungan atas langkah-langkah kebijakan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, yang menekankan pentingnya pemberantasan premanisme dalam sektor investasi serta perlindungan terhadap iklim usaha nasional yang sehat, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Investasi adalah pilar penting pembangunan nasional. Karena itu, setiap bentuk gangguan terhadap dunia usaha, termasuk premanisme dan intervensi tidak sah, harus ditindak secara tegas dan adil,” ujar Azrul.
Menurut Azrul yang juga Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah, premanisme juga membuat lingkungan bisnis menjadi tidak sehat. Langkah Wamen Todotua Pasaribu yang secara terbuka menyoroti praktik-praktik penghambat investasi seperti premanisme lapangan, pungutan liar, dan tekanan kelompok kepentingan tertentu merupakan sikap berani dan visioner yang perlu mendapat dukungan semua pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat sipil.
“MUI memandang bahwa stabilitas dan kepastian hukum adalah bagian dari maqashid al-syariah dalam konteks ekonomi. Iklim investasi yang aman dan adil akan membuka lapangan kerja, mengurangi kesenjangan sosial, dan membawa manfaat luas bagi umat,” tambahnya.