Kamis 30 Oct 2025 08:48 WIB

Dunia, Tipu Daya, dan Luka yang Bernama Kebodohan

Imam Abdullah bin Alawi al Haddad menyentuh hati kita tentang bahaya kebodohan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Berdzikir. Ilustrasi
Foto: Thoudy Badai/Republika
Berdzikir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pandangan para ulama, kebodohan bukan sekadar ketiadaan ilmu. Ia adalah sumber segala keburukan, akar yang menumbuhkan kerusakan dalam jiwa manusia. Dari kebodohan, tumbuh kesesatan; dari ketidaktahuan, lahir kemaksiatan dan kelemahan iman.

Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, dalam Risalatul Mudzakarah Ma’al Ikhwanil Muhibbin min Ahli Khair wad Din, menulis dengan penuh peringatan bahwa dunia ini berdiri di atas ujian dan tipu daya. Kehidupan di dunia, katanya, bagaikan hamparan luas yang penuh jebakan, ada kenikmatan yang memabukkan, ada kesenangan yang menipu. Dan pintu pertama yang membuat manusia terjerembab ke dalamnya adalah kebodohan.

Baca Juga

Dia menjelaskan bahwa dunia memang dibangun di atas ujian dan kesengsaraan, diliputi oleh kepedihan, dibungkus oleh hal-hal yang menipu dan melalaikan. Banyak yang menghalangi manusia untuk taat kepada Allah, dan tak sedikit pula yang menggiringnya pada jalan maksiat. Jalan menuju kebaikan seringkali sempit dan menanjak, sementara jalan keburukan terbuka lebar dengan gemerlap yang menyesatkan pandangan.

Imam al Haddad lalu merangkum sebab-sebab utama yang membuat manusia terperosok dalam keburukan. Semuanya, kata beliau, berpangkal pada empat hal: kebodohan, keimanan yang lemah, angan-angan kosong, dan makanan yang haram atau syubhat. Keempatnya seperti racun halus dalam jiwa; bila tidak disembuhkan dengan ilmu, iman, dan kesadaran, maka perlahan tapi pasti, ia akan melumpuhkan hati dan menjauhkan manusia dari Tuhannya.

Kebodohan adalah sumber dari segala keburukan, penyebab dari berbagai macam bencana, kebodohan berikut orang-orangnya termasuk dalam sabda Nabi Muhammad SAW.

"Dunia itu terlaknat, terlaknatlah apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikrullah, orang alim dan orang yang menuntut ilmu."

"Sesungguhnya Allah ketika menciptakan kebodohan, Dia berkata kepadanya: Kemarilah, ia pun pergi. Lalu Allah berkata kepadanya: Pergilah, maka ia pun datang."

"Allah berkata kepadanya: Demi Kemulian-Ku, Aku tidak pernah menciptakan suatu makhluk pun yang lebih Aku benci dari pada dirimu, dan Aku pasti akan menjadikanmu dikalangan makhluk-Ku yang paling jahat."

Imam Ali berkata, "Tidak ada musuh yang lebih berbahaya dari kebodohan, dan musuh seseorang adalah kebodohannya."

Tercelanya kebodohan telah diketahui baik secara akal maupun melalui riwayat-riwayat, hampir tidak ada yang tersembunyi dari seorang pun. Orang yang bodoh sudah pasti akan terjerumus dalam perbuatan meninggalkan ketaatan dan melakukan kemaksiatan, karena ia tidak mengetahui bagaimana cara melakukan ketaatan sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT. Tidak seorang pun yang dapat keluar dari gelapnya kebodohan, kecuali dengan cahaya ilmu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement