REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Demi mendorong pembangunan berkelanjutan dan memperkuat peran masyarakat pesisir dalam menghadapi krisis iklim, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah meluncurkan pelatihan Green School di Sekolah Satu Atap 01 Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Kamis-Sabtu (15-17/5/2025).
Pelatihan ini merupakan bagian program Adiwiyata Berkemajuan yang telah dirilis sejak Ramadhan tahun ini. Pelatihan ini dirancang sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis sekolah dan komunitas dengan menekankan pada edukasi lingkungan, konservasi sumber daya alam, serta penerapan praktik ramah lingkungan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar yang terintegrasi dalam kurikulum dan pembelajaran.
Pelatihan difokuskan pada pengelolaan sampah, penanaman mangrove, penghematan energi, serta adaptasi perubahan iklim berbasis kearifan lokal masyarakat pesisir. Pengurus MLH PP Muhammadiyah, Dr. Rihlah Nur Aulia, MA bersama dengan Dr. Faisal M. Jasin, ST, M.Si menjelaskan bahwa program ini merupakan kontribusi nyata Muhammadiyah dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-13 tentang aksi terhadap perubahan iklim.
"Wilayah kepulauan sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Melalui Green School, kami ingin memperkuat kapasitas warga, khususnya generasi muda, dalam menjaga lingkungan hidupnya secara mandiri dan berkelanjutan," ujar Rihlah.
Kegiatan pemberdayaan ini dilaksanakan di beberapa sekolah di Kepulauan Seribu, bekerja sama dengan perguruan tinggi, komunitas lokal, dan lembaga mitra.