REPUBLIKA.CO.ID, SAN'A — Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang berafiliasi dengan gerakan bersenjata Houthi Ansarallah, kembali melancarkan operasi militer tingkat tinggi pada Ahad (18/5/2025) pagi, yang menargetkan Bandara Ben-Gurion di Tel Aviv.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara YAF, mengumumkan rincian serangan tersebut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di saluran resmi. Menurut Saree, operasi tersebut melibatkan pengerahan dua rudal balistik: rudal hipersonik bernama Palestine 2 dan rudal lain dari kelas Zulfiqar.
Juru bicara tersebut mengonfirmasi bahwa rudal tersebut berhasil mencapai targetnya. Dia mengatakan, rudal tersebut menghentikan sementara semua lalu lintas udara di bandara itu dan memaksa jutaan warga Israel berlindung di tempat perlindungan bom.
Saree mencatat bahwa serangan rudal tersebut menyusul operasi udara sebelumnya pada Sabtu pagi, di mana unit udara drone YAF menargetkan bandara yang sama menggunakan pesawat drone tipe Yafa.
Juru bicara tersebut menekankan bahwa kedua operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan pasukan perlawanan mereka. Operasi tersebut juga dilakukan sebagai tanggapan langsung terhadap agresi dan genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Pada hari yang sama, peringatan rudal dipicu di beberapa wilayah di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Tel Aviv, Lydd, Netanya, Holon, Ramat HaSharon, Ra'anana, dan Herzliya. Warga Israel terlihat berebut mencari perlindungan saat sirene meraung, yang menunjukkan adanya ancaman rudal jarak jauh.
Sementara itu, otoritas pendudukan Israel mengklaim bahwa rudal tersebut telah dicegat, para saksi mata dan media massa mengonfirmasi bahwa ledakan terdengar di beberapa lokasi, terutama di sekitar Wilayah Metropolitan Tel Aviv.
